Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bahaya Badai Sitokin Pasien Covid-19, Apa Itu Badai Sitokin pada Covid Dialami Deddy Corbuzier Covid

Dokter meminta pasien Covid-19 untuk mewaspadai bahaya badai sitokin bagi pasien Covid-19 , lantas apa itu badai sitokin pada Deddy Corbuzier Covid

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
Bahaya Badai Sitokin Pasien Covid-19, Apa Itu Badai Sitokin pada Covid Dialami Deddy Corbuzier Covid. Foto: Ilustrasi pasien covid dan virus corona 

“Pada kasus Covid-19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan SARS-CoV-2,” kata Mahirsyah.

Paru-paru pun bisa mengalami peradangan parah karena sistem kekebalan tubuh berusaha keras membunuh virus.

Peradangan pada paru-paru itu sayangnya bisa terus terjadi meski infeksi sudah selesai.

Selama peradangan, sistem imun juga melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru.

Tanpa penanganan yang tepat, fungsi paru-paru pasien dapat menurun hingga membuat pasien sulit bernapas.

Kondisi inilah yang kemudian bisa membuat pasien Covid-19 akhirnya meninggal dunia atau tak bisa bertahan.

“Maka sering pada pasien Covid-19 membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan,” jelas Mahirsyah.

Peringatan Dokter Bagi Pasien Covid-19

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) meminta masyarakat, khususnya pasien Covid-19, mewaspadai bahaya badai sitokin .

Menurut Sekjen Papdi dr Eka Ginanjar, badai sitokin merupakan peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi virus yang menjalar di sel tubuh.

"Badai sitokin adalah lonjakan reaksi inflamasi atau peradangan di seluruh tubuh akibat serangan atau infeksi dari virus ke sel tubuh kita."

"Ini reaksi tubuh kita. Sebenarnya melawan virus Covid-19 atau reaksi atas kerusakan sel yang terjadi, tetapi reaksinya berlebihan," tutur Eka dalam penjelasan yang diterima KompasTV, Minggu (22/8/2021).

Semua pasien Covid-19, lanjut Eka, memiliki risiko terkena badai sitokin. Terutama pasien Covid-19 yang memiliki komorbid, seperti diabetes, jantung, dan sebagainya.

Tanda-tanda awal badai sitokin adalah gejala yang berkelanjutan.

Misalnya, demam tinggi yang tak kunjung turun, seperti suhu tubuh 38 atau 39 derajat celsius.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved