Sebut Luhut Menteri Penjahit Bupati Banjarnegara Ternyata Mantan Bandar Narkoba Sebelum Peluk Islam
Ia menjadi mualaf pada 1998 setelah mati suri akibat overdosis. Sebelum menjadi mualaf, Budhi dikenal sebagai bandar narkoba di Purwokerto.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono kembali viral usai menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Pak Penjahit.
Meski telah diluruskan oleh pejabat lain di sekitarnya, Budhi Sarwono tetap kekeh menyebut Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Pak Penjahit.
Sebutan itu diucapkan Budhi Sarwono saat wawancara door to door pada sebuah acara.
Sosok Budhi Sarwono memang kontroversial. Sebelumnya ia pernah menunggah slip gajinya sebagai seorang bupati ke media sosial.
Menurutnya, gaji yang ia terima terlalu kecil sebagai seorang kepala daerah.
Mengutip situs resmi Kabupaten Banjarnegara, Budhi Sarwono lahir di Banjarnegara pada 27 November 1962.
Dilansir TribunJateng, Budhi sukses terpilih menjadi bupati Banjarnegara periode 2017-2022 setelah mengalahkan dua pesaingnya, Wahyu Kristianto-Saeful Muzad dan Hadi Supeno-Nur Heni Widiyanti.
Kala itu, Budhi dan pasangannya, Syamsuddin, meraih suara sebanyak 285.117.
Budhi merupakan keturunan Tionghoa yang memiliki nama Kho Wing Chin/Wing Tjien.
Ia menjadi mualaf pada 1998 setelah mati suri akibat overdosis.
Sebelum menjadi mualaf, Budhi dikenal sebagai bandar narkoba di Purwokerto.
"Kalau ditahan polisi suatu saat bisa kembali pulang, tapi ketika yang menahan malaikat, saya bisa apa."
"Saya bersyukur mendapat kesempatan kedua," kata Budhi dalam bukunya yang berjudul Saya Mau Jadi Muslim, Enak Jadi Kulinya Allah, Upahnya Gede.
Pria lulusan SMA ini pernah menjadi Direktur Utama PT Bumirejo Banjarnegara.
Ia juga pernah tergabung dalam beberapa organisasi.