Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jenazah di Dusun Ini Tak Pernah Bisa Tenang, Setiap Tahun Selalu Dipindahkan, Teryata Karena Ini

Setiap tahun terutama pada musim kemarau, jenazah di desa ini tidak pernah dibuat tenang, selalu dipindahkan

SURYA.CO.ID/Hanif Mashuri
Warga Dusun Kudu, Desa Weduni, melakukan pemindahan jenazah secara massal, Sabtu (4/9/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mungkin aneh terdengar oleh orang di luar dusun ini.

Kegiatan tahun mereka adalah memindahkan jenazah dari tempat peristirahatan. Kenapa ya?

Bisa dipastikan, warga Dusun Kudu, Desa Weduni, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, setiap tahun punya agenda untuk memindahkan jenazah.

Seperti saat ini, Sabtu (4/9/2021), saat kemarau beberapa jenazah di makam Dusun Kudu dipindahkan.

Kepala Dusun (Kasun) Kudu, Nasim Hadi Prayitno (45) mengungkapkan, bahwa pemindahan jenazah ini teragenda. Rutin dilakukan oleh warga setempat tiap setahun sekali, dikarenakan lokasi makam kerap tergenang air.

"Hari ini ada 5 jenazah yang dipindahkan, terdiri dari 4 jenazah dalam satu liang lahat yang besar dan 1 jenazah yang dimakamkan sendiri," kata Nasim kepada wartawan.

Kegiatan ini murni swadaya dari warga sendiri yang dilakukan setiap kali kawasan makam tergenang air. Biasanya bulan Desember hingga Mei, kawasan makam umum kerap digenangi air," ungkapnya.

Dan jika musim penghujan itu ada yang meninggal, maka dimakamkan di lokasi sementara dan baru dipindahkan saat musim kemarau.

Nasim menyebutkan, dari 5 jenazah yang dipindahkan hari ini, di antaranya ada yang meninggal sekitar 3 sampai 5 bulan lalu.

Mereka itu adalah jenazah yang akan dimakamkan sementara di tempat yang disebut penampungan, masing-masing jenazah telah dimasukkan ke peti mayat yang dibuat sendiri oleh warga setempat.

Nah, ketika masuk musim kemarau seperti saat ini, barulah dipindahkan ke lokasi pemakaman umum, terpusat.

"Sebenarnya tempat penampungan bagi jenazah yang dimakamkan sementara itu kapasitasnya hanya untuk 3 jenazah saja. Namun, saat itu yang meninggal lebih dari 3 dan lokasi makam masih tergenang, maka terpaksa harus ditempatkan di tempat itu juga," ungkapnya.

Tak hanya itu, Nasim menambahkan, pada tahun 2011 silam, ada 9 warga dusun yang meninggal dan dimakamkan sementara di tempat penampungan.

"Saat tahun 2011, banjir pernah menggenangi kawasan makam dengan waktu yang cukup lama. Saat itu ada 9 jenazah sekaligus yang ditempatkan di penampungan ini, petinya ditata berdekatan dan harus ditumpuk, lalu diberi pasir," jelas Nasim.

Nasim dan warga dusun setempat mengharapkan, ada bantuan dari pemerintah agar segera ada pelebaran jalan menuju makam dan pengurugan tanah di kawasan makam.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved