Koes Hendratmo Terbaring Meninggal di Kamar, Karyawan Curiga Tak Bisa Dihubungi, Rumah Terkunci
Presenter, penyanyi dan MC senior Koes Hendratmo meninggal sendirian di rumahnya. Berawal dari kecurigaan karyawan tak bisa dihubungi rumah terkunci
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Presenter, penyanyi dan MC senior Koes Hendratmo meninggal dunia sendirian di rumahnya.
Menurut penuturan Ketua RT di mana Koes Hendratmo tinggal, sang presenter ditemukan dalam keadaan tak bernyawa terbaring di tempat tidur di dalam kamar pribadinya.
Suhaeri, ketua RT membeberkan awal ditemukannya presenter kuis Berpacu Dalam Melodi itu yang sudah meninggal dunia.
Koes Hendratmo berada sendirian di kamarnya dalam kondisi terkunci.
Mulanya, sang karyawan curiga karena tidak bisa menghubungi Koes Hendratmo.
Apalagi karyawan itu melihat kondisi lampu rumah yang masih menyala saat siang hari.
"Tadi saya dapat kabar dari sekuriti jam 10 lebih dapat informasi om Koes Hendratmo. Karena ada karyawannya dari jam 9 datang ke sini, sudah ditelepon, diketuk-ketuk, lampunya masih nyala. Akhirnya panggil sekuriti, kebetulan ada juga di pos," kata Suhaeri di rumah duka, di kawasan Joglo, Jakarta Barat, Selasa (7/9/2021), seperti dikutip dari Tribunnews.
Penjaga keamanan setempat pun kemudian menyarankan satu karyawan Koes Hendratmo untuk memanjat pagar.
Hanya saja karena sang karyawan takut, ia memilih mengabari pihak keluarga Koes Hendratmo terlebih dahulu.
"Ketuk gak bisa, telepon gak bisa, gerbang terkunci. Akhirnya disaranin naik aja untuk memastikan keadaaan Om Koes. Tapi karena karyawannya gak berani takut ada apa-apa, akhirnya telepon keponakannya," tuturnya.
Setelahnya keponakan Koes Hendratmo datang, ia segera memanjat pagar kediamannya untuk mengecek kamar dan akhirnya menemukan penyanyi dan presenter itu sudah tak bernafas.
"Dibuka naik ke atas, rupanya kondisinya udah terbujur kaku, dibantu juga digotong ke mobil, untuk memastikan sudah meninggal atau belum di bawa ke rumah sakit," ucapnya.
Usai mengetahui kondisi yang sudah terbujur kaku, Koes Hendratmo sempat dilarikan ke rumah sakit Sari Asih Ciledug untuk memastikan jika kondisinya masih bisa diselamatkan atau tidak.
"Setelah dari rumah sakit, karyawannya di sini, saya tanyakan, 'gimana bapak? Sudah gak ada pak'. Terus kan proses pengurusan administrasi segala macam, saya lihat tadi jam 2, sudah dimandikan," tutupnya.
Anak Menangis Pilu
Dikutip dari Wartakotalive, jenazah Koes Hendratmo tiba dimakamnkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (7/9/2021).
Jenazah Koes Hendratmo dimakamkan sekitar pukul 17.00 WIB.
Namun, baru 30 menit kemudian jenazah baru dimakamkan karena menunggu kedatangan anaknya, Bonita dari Yogyakarta ke Jakarta.
Proses pemakaman berjalan begitu haru. Bonita, anak dari Koes Hendratmo terlihat menangis pilu selama pemakaman ayahnya berlangsung.
Setelah jenazah Koes Hendartmo menyatu dengan tanah, Bonita memanjatkan doa di atas pusara sang ayah sambil menitihkan air mata.
Bonita menuturkan Koes Hendratmo memiliki fisik yang kuat.
Meski memiliki riwayat asma dan penyakit jantung, ayahnya itu berhasil melewati masa kritis saat terpapar Covid-19 beberapa waktu silam, di usianya yang tak lagi muda, 78 tahun.
Padahal asma sempat memperburuk kondisinya.
Demikian cerita Bonita saat ditemui usai pemakaman Koes Hendratmo, ayahnya, di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (7/9/2021).
Saat terpapar Covid-19, Bonita menyebutkan paru-paru bagian bawah dekat ulu hati ayahnya itu, terdapat cairan yang tidak diketahui darimana asalnya.
Bahkan, ia juga tidak tahu apakah cairan di paru-paru Koes bisa dibersihkan atau tidak. Namun, di luar dugaan Koes Hendratmo berhasil pulih.
Makanya, Bonita sempat terkejut saat mendengar kabar ayahnya meninggal dunia.
Ingatannya mundur ke belakang. Bonita menduga kalau ayahnya merasa terpukul karena saat Lebaran sang istri lebih dulu berpulang.
"Mungkin juga karena waktu saat Lebaran istrinya meninggal, saya rasa itu juga sangat memukul hatinya dia," ucap Bonita.
Sebetulnya, sebelum Koes Hendratmo meninggal, Bonita ingin ke Jakarta agar dapat mengurus ayahnya yang baru saja sembuh dari Covid-19.
"Baru kemarin saya merencanakan dengan ayah akan datang ke rumah beliau setiap bulan, sebulan sekali untuk menjaga. Karena saya di Salatiga dan ayah di Jakarta," lanjut Bonita.
Namun, Koes Hendratmo menolak rencana Bonita.
"Karena dia merasa itu tidak perlu dan merasa sudah sehat, tapi saya memaksa dan akhirnya dia mau. Saya bilang ya sudah ayah coba dites lagi covidnya, apakah sudah 100 persen habis atau belum," ucapnya.
"Supaya saya bisa menginap di rumah ayah, lalu beliau bilang, 'baik besok yaitu adalah hari ini saya akan cek ke RS' gitu," sambungnya.
Namun, diakui Bonita Allah SWT berkata lain. Ia menjenguk ayahnya, Koes Hendratmo dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Bahkan, Bonita melihat ayahandanya, Koes Hendratmo sudah dibungkus kain kafan dan siap dimakamkan.
"Saya sedih. Ayah ketika beliau berpulang tidak ada yang menemani dia. Mungkin itu yang paling bikin saya sedih dan menyesal," ungkapnya.
Bonita meminta masyarakat Indonesia mendoakan mendiang ayahnya, Koes Hendratmo agar bisa tenang dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
"Mohon bukakan pintu maaf jika beliau ada sesuatu yang tidak berkenan di hati," ujar Bonita.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Ditemukannya Koes Hendratmo Meninggal di Kamar Rumahnya, Bermula dari Kecurigaan Karyawan
