Survei Anies Baswedan Jeblok, Masalah Ini Disebut Menjadi Biang Keladi
Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan ketidakpuasan publik terhadap Anies melonjak.
Posisi gubernur DKI Jakarta seolah menjadi batu loncatan setelah sukses Jokowi memenangkan Pilpres pada 2014 silam.
Kebijakan yang diambil Anies pun kerap berseberangan dengan pemerintah pusat.
Sebut saja, wacana naturalisasi yang dilontarkan Anies di tengah upaya pusat menormalisasi sungai untuk pengendalian banjir.
Di tengah pandemi, desakan Anies untuk menerapkan lockdown ditolak mentah-mentah oleh pemerintah pusat.
Jokowi memutuskan opsi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada gelombang pertama, atau sekarang disebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Baca juga: MENENGOK Spesifikasi Kapal Perang Arrowhead: Disain dari Inggris, Dibuat Indonesia
Baca juga: UPDATE Taliban di Afghanistan: Kini Pemimpin Taliban Saling Rebut Jabatan
“Anies cukup diuntungkan mengingat kepuasan publik hanya sedikit terkoreksi, turun dari survei sebelumnya sebesar 38,9 persen, tetapi secara umum sangat rendah,” tandas Alfian.
Sisanya tidak tahu/tidak menjawab sebesar 2,5 persen.
Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 7-14 September 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.(*)
( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews )