Kabur dari Taliban, Ayesha Khan: Saya Perempuan Muslim & Tidak Mengenakan Jilbab serta Menyanyi
Interpretasi ketat Taliban tentang Islam melarang musik dimainkan di atas panggung, dan sebagian besar bentuk ekspresi artistik, kecuali yang bersifat
TRIBUNPEKANBARU.COM - Perempuan Afghanistan ini tinggal di sebuah apartemen satu kamar tidur di lokasi yang baru
Saat dikunjungi BBC di lokasi barunya, Dia duduk di atas selembar karpet coklat.
Kemudian bernyanyi diiringi suara harmonium.
Akan tetapi, suasana berubah menjadi sedih karena dia tiba-tiba menangis.
Suasana itu membuat pendengar alunan lagunya kehilangan kata-kata untuk menghiburnya.
Setelah Taliban merebut kekuasaan, ia terpaksa meninggalkan rumahnya di Kabul, keluar dari negara asalnya. Tetapi di atas segalanya, ia berusaha mempertahankan cita-citanya.
"Saya tidak meninggalkan tanah air saya karena saya seorang gadis Muslim yang tidak mengenakan jilbab atau sepenuhnya menutupi tubuh," katanya kepada BBC.
"Saya harus meninggalkan negara ini (Afghanistan) karena saya seorang perempuan Afghanistan dan seorang penyanyi."
Baca juga: Manchester United Kalah & Tersingkir: Ronaldo Tak Main, Sudah Saatnya Solskjaer Out?
Baca juga: KISAH Seorang Pria yang Menentukan Ahli Waris dengan Cara Aneh
Interpretasi ketat Taliban tentang Islam melarang musik dimainkan di atas panggung, dan sebagian besar bentuk ekspresi artistik, kecuali yang bersifat religius.
Tetapi dalam kasus Ayesha, ancaman itu diperparah oleh pemahaman Taliban yang jauh lebih ketat lagi tentang peran perempuan Afghanistan di masyarakat.
"Taliban memaksa kami untuk berhenti dari profesi kami," kata Ayesha.
"Sulit untuk menjadi perempuan di Afghanistan akhir-akhir ini, tapi seorang penyanyi tidak akan bisa ditoleransi Taliban."
Bintang Afghanistan
Ayesha menjadi terkenal setelah tampil di acara kontes menyanyi televisi yang sangat populer Afghan Star (Bintang Afghanistan) pada 2018.
Ia telah belajar musik di Kabul selama dua tahun terakhir dan memiliki bakat khusus untuk tampil secara live.