Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kabur dari Taliban, Ayesha Khan: Saya Perempuan Muslim & Tidak Mengenakan Jilbab serta Menyanyi

Interpretasi ketat Taliban tentang Islam melarang musik dimainkan di atas panggung, dan sebagian besar bentuk ekspresi artistik, kecuali yang bersifat

BBC INDONESIA vis Kompas.com
Ayesha Khan duduk di atas selembar karpet coklat, bernyanyi diiringi suara harmonium. 

Ayesha mengatakan ia tidak akan pernah bisa berhenti dari musik.

Baca juga: MENGERIKAN! Pria Temukan Boneka Misterius di Rumah Baru & Sebuah Surat

Baca juga: MENGUAK Manfaat Kunyit bagi Tubuh: Padukan dengan Jahe, Rasakan Khasiat Luar Biasa Ini

"Saya sudah bekerja keras, siang dan malam, karena saya suka musik. Saya tidak bisa meninggalkannya," katanya.

"Bagi saya, musik adalah cara untuk mengekspresikan siapa diri Anda, budaya Anda. Sebagai seorang perempuan Afghanistan, sangat sulit untuk berbicara tentang perasaan kita, tetapi kita bisa melakukannya melalui musik karena semua orang menyukai musik."

Keputusannya untuk meninggalkan Afghanistan tidaklah mudah. Ayesha meninggalkan apartemen hanya dengan sebuah tas berisi pakaian, menghadapi perjalanan berbahaya ke perbatasan.

Mimpinya menjadi seorang musisi sudah membuat hubungannya dengan keluarganya renggang.

"Saya mahasiswa hukum. Ayah saya mendaftarkan kami di sekolah dan perguruan tinggi yang bagus, tetapi ia ingin saya menjadi pengacara, dan saya tidak tertarik dengan profesi itu," katanya.

Ayesha tidak suka bicara banyak tentang perselisihan dengan keluarganya. Tapi ia mengaku "menghadapi banyak kesulitan dan tantangan karena memilih musik sebagai karier".

Di sekolah, ia menonjol karena keahliannya dalam membaca Naat, lagu-lagu pujian yang memuji Nabi Muhammad.

Para guru sangat antusias dengan bakat Ayesha, tetapi bakat itu tidak dihargai di rumahnya sendiri.

"Saya berasal dari keluarga religius konservatif, yang tidak ada ketertarikan sama sekali pada musik."

Beberapa tahun yang lalu, ketika ia terpilih untuk menjadi kontestan di Afghan Star, Ayesha meninggalkan rumahnya dan tinggal di sebuah hostel.

Ia tahu keluarganya tidak akan setuju bila ia ikut serta dalam acara itu.

"Kontes Afghan Star sangat populer di negara ini. Saya tahu keluarga saya tidak akan memberikan izin jika saya memintanya," ujarnya.

Sejak keadaan menjadi semakin buruk setelah Taliban merebut kekuasaan, Ayesha mengatakan ia jadi susah tidur.

Ia mengkhawatirkan teman-temannya yang "menghadapi banyak kesulitan dan ancaman" dari kelompok tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved