Penampakan Emas Baktria, Emas Kuno Berjumlah 22 Ribu Keping yang Diburu Taliban
Rezim Taliban mengumumkan saat ini pihaknya tengah memburu harta karun berusia 2.000 tahun yang disebut Emas Baktria .
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Rezim Taliban mengumumkan saat ini pihaknya tengah memburu harta karun berusia 2.000 tahun yang disebut Emas Baktria .
Taliban mengatakan, perburuan itu dilakukan untuk menyelamatkan kekayaan Afghanistan dari tangan orang-orang tak berwenang.
Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Daily Mail pada Jumat (24/9/2021) disebutkan,
Taliban khawatir, Emas Baktria yang bernilai tinggi itu dibawa kabur oleh penguasa Afghanistan sebelumnya ke luar negeri.
"Jika ada yang membawa kekayaan negara itu ke luar negeri. Ini sama saja dengan pengkhianatan terhadap negara," sebut juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid.
Keberadaan Emas Baktria sendiri hingga saat ini tak diketahui.

Banyak pihak yang cemas, jika Taliban dapat merebut barang-barang tersebut, mereka akan menghancurkannya.
Ini merupakan upaya Taliban untuk membersihkan sejarah, budaya, dan orang-orang Afghanistan.
Emas Baktri sendiri ditemukan oleh para arkeolog di kuburan pengembara Afghanistan utara yang kaya pada 1970-an.
Pemakaman kuno yang berada di sebuah situs bernama Tillya Tepe diperkirakan berusia 2.000 tahun.
Tillya Tepe (diterjemahkan secara harfiah sebagai "Bukit Emas") adalah situs arkeologi di provinsi Jowzjan, Afghanistan utara, dekat Sheberghan.
Ini adalah tempat di mana emas Baktria pertama kali digali oleh arkeolog Rusia Viktor Sarianidi pada tahun 1978.
Sariandini dan tim Soviet-Afghanistannya menemukan 22.000 keping emas di enam ruang pemakaman yang berisi lima wanita dan satu pria di dalam Tillya Tepe, bertanggal sekitar abad ke-1 SM.
Timbunan itu termasuk kalung yang diatur dengan batu semi mulia, medali, ikat pinggang, dan mahkota.
Salah satu benda paling berharga di antara barang-barang tersebut adalah mahkota emas dengan hiasan mewah.
Mahkota itu memiliki tinggi lima inci, ditempa dari emas yang dipalu, dan dihiasi dengan daun dan kambing gunung emas.
Tidak mendapatkan akses
Sementara itu, mengutip Reuters, Taliban tampaknya tidak mungkin bisa mendapatkan akses cepat ke sebagian besar aset bank sentral Afghanistan yang bernilai sekitar 10 miliar dolar AS.
Melansir Reuters, menurut seorang pejabat Afghanistan, bank sentral negara itu, Da Afghanistan Bank (DAB), diperkirakan menyimpan mata uang asing, emas, dan harta lainnya di brankasnya.
Menurut pejabat Afghanistan, termasuk penjabat gubernur bank, Ajmal Ahmady, yang telah melarikan diri dari Kabul, sebagian besar aset disimpan di luar Afghanistan.
Ini berpotensi menempatkan sebagian besar aset Afganistan di luar jangkauan pemberontak.
“Mengingat bahwa Taliban masih dalam daftar sanksi internasional, diharapkan bahwa aset tersebut akan dibekukan dan tidak dapat diakses oleh Taliban,” kata Ahmady di utas Twitter beberapa waktu lalu.
“Kami bisa bilang bahwa dana yang dapat diakses oleh Taliban mungkin 0,1-0,2% dari total cadangan internasional Afghanistan. Tidak banyak,” tambahnya.
( Tribunpekanbaru.com / Guruh Budi Wibowo )