Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sudah Keterlaluan, Rusia dan AS Sepakat Desak Taliban Penuhi Janjinya soal Kemanusiaan di Afganistan

bukannya baik, Taliban malah bikin Afganistan jadi murung. AS dan Rusia desak Taliban penuhi janji soal hak kemanusiaan

Editor: Budi Rahmat
BULENT KILIC / AFP
Zabihullah Mujahid (tengah), Kepala juru bicara Taliban, tiba untuk berpidato di konferensi pers di Kabul pada 21 September 2021. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Sudah tidak manusiawi dengan kebijakan yang mereka keluarkan, Taliban akhirnya mendapat kritikan dari negara di dunia.

Rusia, Amerika Serikat kompak untuk mengevalusi pemerintahan yang dibentuk Taliban di Afganistan.

Sebab kehadiran Taliban justru membuat warga semakin sengsara dengan kebiajakn mereka yang tidak mencerminkan kemanusiaan.

Khsusunya untuk kaum anak-anak dan perempuan. Taliban didesak untuk menepati janjinya terkait dnegan pemerintah yang lebih baik.

Taliban pernah mengusai Afganistan sebelum diusir AS dan NATO.

Baca juga: Gantung dan Arak Jasad Manusia, Taliban Malah bikin Warga jadi Trauma

Baca juga: Beginilah Cara Mengerikan Taliban untuk Menakut-nakuti Warga, Sengaja Diperlihatkan di Tengah Kota

Saat itu warga Afganistan hidup dalam kedamaian dan bisa lebih leluasa menjalani kehidupan.

Namuns etelah AS dan NATO mundur, Taliban kembali ambil alih kekuasaan.

Wajah Afganistan kembali beubah dan murung dengan kebijakan yang mengerikan dari Taliban

Amerika Serikat (AS), China, Rusia, dan Pakistan bekerja sama untuk memastikan penguasa baru Taliban Afghanistan menepati janji mereka.

Kesamaan pandangan itu terutamanya terkait pembentukan pemerintahan yang benar-benar representatif dan mencegah penyebaran ekstremisme, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Sabtu (25/9/2021) pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB melansir AP.

Lavrov mengatakan pemerintah sementara yang diumumkan oleh Taliban, tidak mencerminkan seluruh masyarakat Afghanistan, kekuatan etnis-agama dan politik yang ada di negara itu.

“Jadi kami menjalin kontak, mereka (Taliban) sedang berlangsung (pembentukan pemerintahan inklusif Afghanistan)," ujarnya.

Taliban menjanjikan pemerintah yang inklusif, bentuk pemerintahan Islam yang lebih moderat daripada saat mereka terakhir memerintah negara itu dari 1996 hingga 2001, termasuk menjamin hak-hak perempuan.

Kelompok itu juga menjanjikan adanya stabilitas setelah 20 tahun perang, dan menghentikan gerilyawan menggunakan wilayah mereka untuk melancarkan serangan.

Baca juga: Penampakan Emas Baktria, Emas Kuno Berjumlah 22 Ribu Keping yang Diburu Taliban

Tetapi langkah-langkah baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka mungkin kembali ke kebijakan yang lebih represif, terutama terhadap perempuan dan anak perempuan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved