Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jenderal Amerika Serikat Akui Afghanistan Tak Mampu Hadapi Taliban: Mengejutkan Kami Semua

diperlukan pengamatan apakah Taliban mampu mengkonsolidasikan kekuasaan karena ditakutkan akan terjadi perang saudara.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Ahmad SAHEL ARMAN / AFP
Gerakan perlawanan Afghanistan dan pasukan pemberontakan anti-Taliban mengambil bagian dalam pelatihan militer di daerah Malimah di distrik Dara di provinsi Panjshir pada 2 September 2021 saat lembah itu tetap menjadi tempat persembunyian besar terakhir pasukan anti-Taliban. 

Evakuasi juga membawa sekitar 50.000 pengungsi Afghanistan yang diterbangkan keluar dari Kabul.

Taliban Minta AS Setop Terbangkan Drone

Taliban memperingatkan Amerika Serikat untuk berhenti menerbangkan drone di wilayah udara Afghanistan.

Pihaknya bahkan mengancam akan adanya konsekuensi jika hal ini terus terjadi.

"AS telah melanggar semua hak dan hukum internasional serta komitmennya terhadap Taliban di Doha, Qatar, dengan pengoperasian pesawat tak berawak ini di Afghanistan," kata Taliban dalam sebuah pernyataan di Twitter, Rabu (29/9/2021).

"Kami menyerukan kepada semua negara, terutama Amerika Serikat, untuk memperlakukan Afghanistan dengan mempertimbangkan hak, hukum, dan komitmen internasional, untuk mencegah konsekuensi negatif apa pun," jelas pernyataan itu.

Belum ada tanggapan dari pejabat AS, lapor Arab News. 

Militan Taliban kembali naik ke tampuk kekuasaan di Afghanistan sejak pertengahan Agustus lalu.

Mereka merebut kota-kota penting hingga Ibukota Kabul saat AS melakukan penarikan pasukan militer.

Pemimpin Taliban menyangkal militan Daesh dan Al-Qaeda, dalang serangan 9/11, aktif di negara itu.

Meskipun baru-baru ini kelompok Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di kota timur Jalalabad.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved