Bahasa Gaul
Simak Arti Kata Torang Bisa Dalam Bahasa Papua yang Jadi Slogan PON Papua 2021
kata Torang Bisa merupakan kata khas Papua yang diucapkan untuk memberi semangat juang para atlet.
Lantaran ciri fisik inilah, kanguru pohon mendapat julukan mantel emas.
Kangpho digambarkan membawa obor PON dengan ikat kepala dan rumbai-rumbai di kepala dan pinggang.
Ikat dengan rumbai-rumbai di kepala merupakan lambang kebesaran untuk kaum laki-laki.
Sedangkan rumbai-rumbai di pinggang biasa dikenakan kaum perempuan yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.
Pada ikat pinggang dan ikat lengan Maskot Kangpho terdapat ukiran khas Papua yang terkenal di seluruh dunia.
Ukiran ini terkait dengan spiritualitas hidup dan penghormatan kepada nenek moyang yang selalu hidup dalam pikiran dan juga hati masyarakat Papua.
Maskot Kangpho juga memakai mahkota puncak salju sebagai ciri khas pegunungan Jayawijaya Papua yang bersalju abadi.
Sementara itu, maskot Drawa pada PON XX Papua merupakan maskot berbentuk burung cenderawasih atau yang bernama latin paradisaea raggiana.
Cenderawasih merupakan jenis burung berkicau berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm atau genus Paradisaea.
Di dunia ini terdapat 30 jenis cenderawasih dan 28 jenis di antaranya berada di Papua.
Salah satu di antaranya adalah jenis apoda atau dikenal pula dengan sebutan cenderawasih ekor emas. Jenis cenderawasih inilah yang sering kita jumpai karena dijadikan sebagai mahkota.
Tapi pada PON XX, sekelompok anak muda Papua mengimbau agar panitia dan masyarakat tidak menjadikan mahkota cenderawasih sebagai cendera mata.
Alasannya, hal itu bisa mengakibatkan perburuan terhadap burung surga tersebut.
Tali medali warna merah putih yang dikenakan sebagai kalung Drawa melambangkan kebersamaan memperebutkan medali dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sedangkan tiga lingkaran di dalamnya menunjukkan klasifikasi medali emas, medali perak, dan medali perunggu.