PON 2021
Senyum Merekah di Bibir Nurhaida, Bangga 3 Anaknya Raih 4 Emas untuk Riau di PON 2021, Ini Kisahnya
Senyum terus merekah di bibir Nurhaida, bangga dengan prestasi yang ditorehkan 3 buah hatinya, raih 4 emas untuk Riau di PON 2021
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Kebanggan tidak terhingga dirasakan Nurhaida (58) perempuan asal Kalimatan yang sudah lama tinggal di Bengkalis. Senyum terus merekah di bibirnya dengan prestasi yang ditorehkan buah hatinya.
Tak hanya satu, tiga anak Nurhaida berhasil meraih prestasi di tingkat nasional, bahkan memberikan yang terbaik untuk Riau dalam ajang PON XX di Papua.
Perempuan inilah ibu dari tiga orang atlet anggar Riau yang berhasil menyumbangkan empat medali emas untuk Riau dari pertandingan PON XX di Papua.
Nurhaida saat ditemui Tribunpekanbaru.com sedanag berada di rumahnya sembari menunggu anaknya pulang dan sampai ke rumah.
"Kabarnya sore ini pulang, tadi sudah di Pekanbaru siang dan langsung ke Bengkalis dalam perjalanan katanya saat saya hubungi tadi," ungkap Nurhaida membuka cerita, Selasa (11/10/2021) sore.
Tiga anak Nurhaida yakni Megawati (26), Muhammad Fajri (23) dan Nisa Afrawasih (23) sudah empat bulan tidak pulang ke rumah karena memgikuti pemusatan latihan untuk persiapan PON 2021 Papua.
Kali ini mereka akan pulang, membuat senyum merekah di wajah Nurhaida. Pancaran kebahagiaan tidak bisa disembunyikan.
Ditambah lagi keberhasilan tiga anaknya memberikan yang terbaik untuk Riau.
Nurhaida merasa bersyukur dan sangat senang, usaha anaknya selama ini membuahkan hasil dan tidak sia sia.
"Hampir dua tahun mereka mepersiapkan diri untuk PON ini. Awalnya pelaksanaan PON direncanakan tahun 2020 dan diundur 2021, meskipun diundur latihan tetap mereka lakukan," ungkapnya.
Menurut dia, Megawati merupakan anaknya nomor tiga dan yang pertama kali bergabung di olahraga anggar dari keluarganya.
Saat bergabung di anggar Megawati baru duduk di bangku kelas I SMP.
"Baru pada tahun 2012 Megawati mengikuti kejuaraan nasional anggar di Bali. Pada kejuaraan ini Megawati berhasil mendapatkan medali perak," terangnya.
Setelah kejuaraan itu, Megawati mulai menapak di sejumlah kejuaraan tingkat nasional.
Dari sejumlah kejuaraan yang diikutinya berhasil mendudukannya masuk Pelatnas.
"Setelah masuk Pelatnas, Mega beberapa kali mewakili anggar Indonesia di sejumlah kejuaraan internasional. Banyak kejuaraan yang diikutinya, sampai Krosia, Korea dan beberapa negara lainnya sudah lupa saya," tambahnya.
Keberhasilan Megawati kemudian diikuti Muhammad Fajri adiknya.
Fajri awalnya lebih suka bermain olahraga sepak bola dan tidak ada ketertarikan dengan anggar.
"Baru saat kelas II MTs Fajri mulai tertarik anggar. Apalagi melihat prestasi kakaknya yang sudah sampai ketingkat internasional membuat Fajri semangat untuk bergabung," tambah Nurhaida.
Adik Megawati ini juga ternyata memiliki bakat yang sama dengannya. Bahkan baru setahun latihan anggar Fajri sudah berlaga di tingkat nasional.
"Memang awalnya termotivasi dengan prestasi kakaknya. Keseriusannya dalam latihan akhirnya berhasil mengantarkan Fajri juga menyusul kakaknya ke Pelatnas," terangnya
Fajri juga berhasil masuk Pelatnas mengikuti jejak kakaknya. Bahkan sempat berlatih di Korea bersama tim Pelatnas Anggar Indonesia.
Sedangkan Nisa Afrawasih yang baru berumur 16 tahun, anak bungsu Nurhaida ini baru pertama berlaga ditingkat nasional pada ajang PON Papua.
Pada ajang pertamanya ditingkat nasional bisa memberikan yang terbaik bahkan dua emas langsung berhasil diraihnya.
"Kami tidak menyangka awalnya kami kira ajang PON ini hanya ajang mencari pengalaman untuk dia. Namun hasilnya, anak bungsu kami ini bisa menang di dua nomor," terangnya.
Menurut dia, Nisa memang ikut anggar sejak kelas 5 SD. Namun baru di usia 16 tahun ini diikutsertakan dalam kejuaraan.
"Kemarin awalnya dia ikut pra PON, ternyata lolos dan mengejutkan kami di PON malah bisa menang di nomor individu. Pada nomor ini lawannya banyak teman kakaknya Megawati di Pelatnas," tambahnya.
Keberhasilan ini membuat Nurhaida bangga dengan prestasi putra putrinya.
Ia juga berharap anaknya bisa memberikan yang terbaik lagi pada event-event selanjutnya untuk Bengkalis, Riau bahkan Indonesia.
Riau Juara Umum Cabor Anggar
Kebanggaan terhadap tiga bersaudara ini juga diungkap Ketua Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Riau Harianto karena keberhasilan mereka memberikan empat emas dari cabang anggar.
Bahkan sumbangan medali emas ini mengantarkan Riau sebagai juara umum di cabang Anggar PON Papua.
Menurut Harianto, ketiga bersaudara ini menjadi pemenang di beberapa nomor yang dipertandingkan.
Di antaranya Nisa Afrawasih menjadi juara dan mempersembahkan emas di nomor degen individu putri.
Selain itu, Nisa juga mendapat emas pada nomor degen beregu putri bersama saudaranya Megawati dan rekan atlet anggar Riau lainya yakni Yazmin Nazla.
Sementara Muhammad Fajri menyumbangkan emas dari nomor degen beregu putra bersama dua rekannya M Fachrozi dan Dwi Angga Mayunda.
Selain itu Fajri juga menyumbangkan medali perak pada nomor degen individu putra.
"Bangga kami tiga beradik satu rumah ini berhasil menyumbangkan empat keping emas anak dari almarhum Lukman," ujarnya.
" Bahkan yang paling bungsu Nisa Afrawasih menyumbangkan dua emas, dari nomor perorangan dan nomor beregu," imbuh Lukman.
Menurut dia, memang cukup membanggakan perolehan dari Nisa yang usianya masih 16 tahun dengan dua emas PON 2021 Papua.
Pasalnya, Nisa bisa mengalahkan atlet anggar dari provinsi lain yang secara usia jauh di atasnya.
"PON rata-rata yang ikut senior, lawan Nisa ini rata rata berusia di atas 20 tahun tetapi dia mampu mengalahkannya luar biasa ini," tambahnya.
Muhammad Fajri satu diantara tiga bersaudara yang berhasil menyumbangkan medali emas dan perak untuk Riau merasa sangat bahagia dengan perolehan medali mereka.
Bahkan dirinya mengaku tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata atas keberhasilan yang mereka peroleh.
"Yang pasti usaha yang dilakukan tidak akan menghianati hasil. Kita latihan setiap hari pagi dan sore latihan terus, inilah buah dari hasil latihan kami bisa mempersembahkan yang terbaik," terangnya.
Menurut dia, apa yang diraih mereka sudah disampaikan kepada keluarga saat menang kemarin. Keluarga yakni ibu mereka merasa sangat bangga atas keberhasilan ini.
"Sudah kita sampaikan dengan keluarga terutama ibu pas menang kemarin, dia merasa sangat bahagia," ucap Fajri.
( Tribunpekanbaru.com / Muhammad Natsir )