Jembatan Parit 16 di Inhil Rusak Parah, Mobil Pengangkut 998 Ekor Ayam Jatuh
Kondisi jembatan Parit 16 Desa Parit Kecil, Kecamatan Reteh, Inhil rusak parah karena sewaktu-waktu dapat mencelakakan masyarakat, Senin.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, RETEH – Kondisi jembatan Parit 16 Desa Parit Kecil, Kecamatan Reteh, Inhil rusak parah karena sewaktu-waktu dapat mencelakakan masyarakat, Senin (25/10/21).
Kondisi jembatan yang memprihatinkan dan jauh dari standar keselamatan telah banyak memakan korban masyarakat yang mencoba melintasinya.
Terlebih saat banjir pasang, aktifitas masyarakat terganggu setelah jembatan di Parit 16 Desa Pulau Kecil terendam banjir pasang dalam.
Jembatan ini memang rusak setelah beberapa waktu lalu ambruk sehingga masyarakat dan pihak terkait membangun jembatan darurat tepat di sebelah jembatan yang rusak.
Jembatan darurat yang dibangun pun saat ini terendam saat banjir pasang, sehingga masyarakat harus berhati – hati jika ingin melintas di jembatan.
Baru-baru ini jembatan yang berada di lokasi jalan penunjang penghubung Kecamatan Reteh ke Kecamatan Keritang dan sekitarnya ini kembali memakan korban.
Satu unit mobil L300 yang mengangkut ayam ras mengalami kecelakaan setelah jatuh saat mencoba melintasi jembatan Parit 16 Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Sabtu (23/10/21).
Na’as bagi mobil dari Jambi menuju ke Pulau Kijang tersebut, setelah sebilah papan sebagai lintasan ban mobil patah sehingga mobil miring dan jatuh ke sungai.
Sebanyak 65 keranjang bersama mobil pun jatuh ke parit (sungai) sehingga ayam – ayam yang dibawa tenggelam dan mati, apalagi air sungai saat itu dalam keadaan pasang.
Pemilik ayam pun mengalami kerugian sekitar Rp. 226 juta setelah ayam ras seberat 1.600 kilo atau sebanyak 998 ekor mati tenggelam.

Menurut pemilik, ayam – ayam tersebut harus segera didistribusikan kepada pedagang di Pasar Pulau Kijang, sehingga jembatan yang kondisinya rusak berat terpaksa harus dilewati.
“Sehari – hari kami ini sebagai pemasok ayam ras di Pasar Pulau Kijang. Kerugian ayam sekitar Rp. 46 juta, ditambah kerugian kerusakan mobil sekitar 180 juta, ditotalkan sekitar 226 juta,” ungkap ibu Adesni (43) selaku pemilik kepada wartawan.
Menurutnya, mobil pengangkut ayam dalam kondisi normal membawa ayam ke Pulau Kijang lebih banyak, namun karena jembatan di Parit 16 Pulau Kecil rusak berat membuat beban angkutan ayam dikurangi.
Mewakili masyarakat setempat, Adesni berharap Pemerintah daerah segera memperbaiki jembatan Parit 16 Desa Pulau Kecil. Apalagi jembatan ini merupakan akses masyarakat Kecamatan Reteh dalam menunjang aktifitas sehari – hari.
“Semua masyarakat Reteh mungkin sudah mengeluh dan terlalu sabar dengan keadaan jembatan kami ini, apalagi dengan bertambahnya lagi 1 jembatan di Desa Sanglar yang putus. Pemerintah jangan tutup mata dengan keadaan ini. Kami menangis kalau ingat kejadian ini,” harapnya.