Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Diberondong Polisi, 50 Sentimeter Usus Besar Buronan Ini Harus Dipotong, Darah Masih Mengalir

IL ditembak lima kali oleh anggota polisi karena dituding melawan petugas dengan badik. Namun drama polisi terbongkar, badik tersebut bukan milik IL

Kompas.com
Buronan yang diberondong oleh polisi menjalani operasi di rumah sakit 

TRIBUNPEKANBARU.COM - IL (30) harus menjalani operasi pengagkatan usus besar sepanjang 50 sentimeter usai ditembak oleh sebanyak lima kali oleh anggota Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Reskrim Polres) Luwu Utara, Sulawesi Selatan. 

Buronan itu masih mengeluarkan darah di mulut dan hidungnya selama dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma Masamba, Luwu Utara.

Salah seorang keluarga korbannya, Ciwang, mengatakan saat ini kondisi IL secara fisik kelihatan sudah membaik.

“Hanya saja ketakutan kami pihak keluarga, karena organ tubuh dalamnya yang masih bermasalah karena masih mengeluarkan darah dari hidung dan mulut,” kata Ciwang, saat dikonfirmasi, melalui sambungan telepon, Rabu (27/10/2021).

Dari hasil pemeriksaan medis, ternyata tidak ada peluru yang bersarang di tunuh IL. 

Semua peluru tembus seperti di paha ada tiga, di bawah lutut dan di perut semua tembus.

"Nah ini yang parah,” ucap Ciwang.

Ciwang mengatakan, awalnya pengobatan IL seluruh biayanya ditanggung Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel).

Namun kini, biaya pengobatan IL dialihkan ke BPJS Kesehatan.

Hal itu pun menjadi pertanyaan baru.

“Penanganan saat ini bahwa obat-obatan ditanggung BPJS Kesehatan, cuma yang menjadi pertanyaan siapa pemilik BPJS Kesehatan yang terpakai apakah korban atau pihak lain,” tutur Ciwang.

Polisi mengklaim jika IL terpaksa diberondong peluru karena melawan petugas dengan badik saat ditangkap.

Namun, klaim polisi dibantah keras oleh pihak keluarga.

Menurut Ciwang, dari pemeriksaan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan badik itu ternyata bukan milik IL.

Ada dugaan jika oknum polisi menambah-nambah barang bukti untuk menutupi fakta yang sebenarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved