Taliban Minta Bantuan China Jualkan Hasil Bumi Afghanistan, China Buka Kerjasama dengan Afghanistan
Permintaan itu muncul dalam pertemuan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan, Maulavi Ameer Khan Muttaqi.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Taliban meminta bantuan China untuk memfasilitasi perdagangan buah-buahan kering Afghanistan ke luar negara tersebut.
Selain buah-buahan, Taliban juga meminta bantuan China dalam menjual tanaman berharga, dan kacang pinus Afghanistan (Jalghoza) antara kedua negara.
Dilansir dari shamshadnews, Rabu 27 Oktober 2021, permintaan itu muncul dalam pertemuan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan, Maulavi Ameer Khan Muttaqi.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan China akan bekerja sama dengan Afghanistan berdasarkan kepentingan kedua negara dan tidak akan pernah mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan.
Wang menambahkan bahwa China menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan keamanan Afghanistan dan berjanji untuk berperan dalam membangun kembali negara itu.
Dia lebih lanjut menambahkan China melanjutkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.
Afghanistan dan China berjanji akan mengadakan pertemuan lain untuk memperluas kerja sama antara kedua negara.
Merapat ke China
China semakin merapat ke Taliban Afghanistan, pertemuan perwakilan kedua negara dilakukan.
Dilansir dari CGTN, Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu Mullah Abdul Ghani Baradar, penjabat wakil perdana menteri pemerintah sementara Taliban, di ibu kota Qatar, Doha, Senin 25 Oktober 2021.
Selama pertemuan itu, Wang mengatakan bahwa Afghanistan, yang sekarang berada pada tahap kritis untuk mengubah dari kekacauan menjadi pemerintahan, saat ini menghadapi kesempatan bersejarah untuk benar-benar menguasai nasibnya sendiri, mencapai rekonsiliasi dan toleransi, dan memajukan rekonstruksi nasional.
Pada saat yang sama, Afghanistan menghadapi tantangan empat kali lipat, yaitu krisis kemanusiaan, kekacauan ekonomi, ancaman teroris dan kesulitan pemerintahan, katanya, seraya menambahkan bahwa mengatasi tantangan ini membutuhkan lebih banyak pemahaman dan dukungan dari masyarakat internasional.
Wang menyatakan harapannya bahwa Taliban Afghanistan akan lebih menunjukkan keterbukaan dan toleransi, menyatukan semua kelompok etnis dan faksi di Afghanistan untuk bekerja sama untuk rekonstruksi damai, dan secara efektif melindungi hak dan kepentingan perempuan dan anak-anak.
Menlu China juga mendesak Taliban untuk mengadopsi kebijakan bersahabat terhadap negara tetangganya dan membangun negara modern yang sesuai dengan keinginan rakyat serta tren zaman.
China selalu menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan, dan mendukung rakyat Afghanistan untuk menentukan nasib mereka sendiri dan memilih jalur pembangunan secara mandiri, kata Wang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/seorang-pedagang-memilah-buah-ara-untuk-dijual-di-pasar-grosir-kandahar.jpg)