Ibu dan 3 Anak Tewas Kebakaran di Kampar
Jasad Ibu Rangkul 3 Anak, Ayah Nekat Terobos Api, Begini Kondisi Korban Kebakaran Maut di Kampar
Keempat korban tewas ditemukan berkumpul dalam kamar mandi. Jasad sang ibu memeluk 3 anaknya. Sebelumnya, ayah sempat nekat terobos api
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kebakaran satu rumah di Perumahan Kubang Mas Permai Desa Kubang Jaya Kecatan Siak Hulu yang menewaskan ibu dan tiga anaknya, Minggu (7/11/2021) malam, sangat memilukan. Jasad ibu ditemukan memeluk 3 anaknya.
Keempat korban adalah ibu Suriyati (44) dan tiga anaknya.
Dua anak perempuan yakni Syafitri (22) dan Selvina Putri (17).
Putra bungsunya yang baru tiga tahun bernama Hazim Zhafran Syaputra ikut pergi meninggalkan ayahnya Syafar (53).
Syafar selamat dari peristiwa tragis itu, meski kehilangan seluruh anggota keluarganya.
Keempat korban jiwa ditemukan berkumpul dalam kamar mandi. Warga setempat yang melihat korban saat dievakuasi, mengaku tak satupun jasad hangus terbakar.

"Hanya anak yang paling besar, Syafitri itu yang ada luka di mulutnya," kata Ketua RT 05 RW 01 tempat rumah terbakar, Harun Al Rosyd kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (8/11/2021).
Harun mengungkapkan, lidah jasad Syafitri tergigit seperti tercekik. Mungkin karena keracunan udara menghirup banyak asap.
"Hidung mereka semua hitam," katanya saat berbincang-bincang bersama Tribunpekanbaru.com, Bhabinkamtibmas Kubang Jaya, Brigadir David Kusmanto dan beberapa warga perumahan.
David berada di lokasi saat mengevakuasi keempat jasad dari kamar mandi. Ia menjumpai tangan jasad ibu merangkul ketiga anaknya.
"Balita anaknya yang paling kecil sudah lepas dari pangkuan ibunya," ungkapnya.
"Sampai dibawa ke mobil ambulans, tangan ibu itu masih seperti memeluk," kata seorang warga menimpali.

David yang menggendong balita itu keluar dari rumah. Ia mencium aroma yang begitu wangi dari tubuh balita itu.
Di dalam rangkulan sang ibu, jasad Selvina menunduk ke kaki ibunya. Sedangkan jasad putri sulung, Syafitri terkulai menyandar ke bak mandi.
Warga lain yang menyaksikan saat api mulai membesar, sempat menyuruh Suriyati keluar rumah.