Ibu dan 3 Anak Tewas Kebakaran di Kampar

Rajin Beribadah dan Ramah, Tetangga Kenang Sikap Terpuji Keluarga Korban Kebakaran Maut di Kampar

Rini, seorang tetangga yang tinggal tepat di depan rumah korban mengatakan, semua korban yang tewas dalam kebakaran ramah dan rajin beribadah

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
ISTIMEWA
Ibu dan tiga anak yang jadi korban dalam kebakaran rumah di Kampar semasa hidup. Keluarga ini dikenal ramah pada tetangga dan rajin beribadah. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Tetangga turut bersedih dengan peristiwa memilukan yang menimpa keluarga Syafar.

Kebakaran rumah di Perumahan Kubang Mas Permai Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu itu menewaskan istri dan tiga anak Syafar sekaligus, Minggu (7/11/2021).

Rini, seorang tetangga yang tinggal tepat di depan rumah korban, tak menyangka peristiwa tragis ini datang melanda. Ia tidak memiliki firasat sedikitpun.

Ia mengenal baik keluarga malang itu. "Mereka ramah. Semua rajin beribadah," ungkapnya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (8/11/2021).

Ia tidak pernah mendengar ada cekcok di dalam keluarga itu.

Keluarga ini hidup dari warung kebutuhan sehari-hati di halaman rumah. Rini berujar, putri sulung pasangan Syafar dan Suriyati adalah Syafitri yang sudah menamatkan program Diploma bidang Keperawatan.

Syafitri bekerja di sebuah praktik Bidan di Desa Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu.

Ia memilih tetap tinggal bersama orangtuanya. Sedangkan, putri kedua di keluarga ini, Selvina Putri sudah duduk di bangku Kelas XI SMA Negeri 2 Siak Hulu.

Anak laki-laki Syafar satu-satunya adalah Hazim Zhafran Syaputra. Hazim baru berumur tiga tahun.

"Mereka sudah tinggal di sini 13 tahun. Duluan mereka dua tahun dari kami," kata Rini.

Ketua RT 05 RW 01 tempat rumah terbakar, Harun Al Rosyd, mengungkap pengakuan yang sama.

Ia mengenal keluarga ini baik dengan tetangga dan selalu bersosialisasi dengan warga perumahan.

Menurut Harun, Syafar dan keluarga termasuk yang pertama tinggal di kompleks perumahan itu.

Oleh karenanya, Syafar ditokohkan sebagai bapak oleh warga setempat.

"Bapak Syafar itu rajin ke Masjid. Merokok pun tidak," kata Harun. Ia mengaku sering meminta bantuan Syafar jika akan mengadakan acara di kompleks.

Syafitri juga bahkan sering membantu. "Kalau ada yang mau diketik untuk acara, dia (Syafitri) itulah yang selalu kami minta," kata Harun.

Syafar yang nyawanya selamat dari kebakaran itu, sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Pekanbaru.

Sedangkan keempat anggota keluarganya yang meninggal, dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk divisum.

Harun mengatakan, Syafar dan keempat jenazah sudah dibawa ke kampung halamannya di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat, Senin (8/11/2021) pagi.

Keempat jenazah akan dikebumikan di sana.

"Pak Syafar yang masih luka bakar dibawa dengan mobil pribadi. Keempat jenazah dengan ambulans," ungkap Harun.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved