Berita Rohil
Mendadak Razia di Lapas Bagan Siapiapi, Petugas dan Napi Langsung Dites Urine, Petugas Temukan Apa?
Mendadak Lapas Bagan Siapi-api ramai dengan petugas gabungan, rupanya digelar razia secara tiba-tiba, petugas dan napi juga langsung dites urine
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, ROHIL - Mendadak Lapas Bagan Siapi-api ramai dengan petugas gabungan, rupanya digelar razia secara tiba-tiba, petugas dan napi juga langsung dites urine.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bagansiapiapi gelar razia gabungan bersama TNI, Polri dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Rokan Hilir, Selasa (23/11/2011) malam.
Hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lapas diperiksa secara acak.
Razia Insidentil ini merupakan langkah yang diambil oleh Kepala Lapas Bagansiapiapi, Wachid Wibowo untuk membuktikan bahwa Lapas Bagansiapiapi bebas dari narkoba dan handphone.
Kegiatan razia dimulai dengan apel siaga yang dilaksanakan di depan Lapas Bagansiapiapi, yang dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Bagansiapiapi Wachid Wibowo .
"Malam ini kita melakukan razia sebenarnya sifatnya insidentil, mendadak dan juga didukung aparat penegak hukum yang lain," ungkap Wachid.
Kepada petugas razia Wachid meminta agar senantiasa melakukan giat dengan humanis, agar tidak memercik gesekan yang dikhawatirkan memicu gangguan keamanan dan ketertiban.
Sebelum melaksanakan razia para petugas dan pejabat struktural Lapas Bagan Siapiapi berjumlah 52 orang menjalani tes urine terlebih dahulu termasuk Kepala Lapas Bagan Siapiapi.
Wachid mengatakan hal tersebut dilakukan untuk membuktikan bahwa petugas Lapas Bagansiapiapi terbebas dari narkoba jenis apapun.
Dalam pelaksanaannya, Lapas Bagansiapiapi bekerja sama dengan pihak puskesmas Bagansiapiapi dan juga BNK Rokan Hilir.
Dari hasil tes urine tersebut seluruh petugas menunjukan hasil negatif.
Razia hunian WBP kemudian dilakukan dengan 3 kelompok.
Ada 3 kamar yang dipilih secara acak sesuai dengan kesepakatan seluruh pihak yang tergabung dalam razia.
Tidak semua hunian berjumlah 16 kamar yang diperiksa karena keterbatasan waktu dan jumlah petugas razia.
"Pemilihan kamar disepakati secara bersama yaitu kamar 3, kamar 5 dan kamar 9," tutur Wachid.