Video Berita
VIDEO: Mendadak Razia Gabungan di Lapas Bagan Siapiapi, Petugas dan Napi Jalani Tes Urin
Wachid mengatakan hal tersebut dilakukan untuk membuktikan bahwa petugas Lapas Bagansiapiapi terbebas dari Narkoba jenis apapun.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: David Tobing
TRIBUNPEKANBARU.COM, ROHIL - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bagansiapiapi Gelar Razia Gabungan Bersama TNI, Polri dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Rokan Hilir, Selasa (23/11/2011) malam di dalam hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Razia Insidentil ini merupakan langkah yang diambil oleh Kepala Lapas Bagansiapiapi, Wachid Wibowo untuk membuktikan bahwa Lapas Bagansiapiapi bebas dari Narkoba dan Handphone.
Kegiatan razia dimulai dengan apel siaga yang dilaksanakan di depan Lapas Bagansiapiapi, yang dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Bagansiapiapi Wachid Wibowo .
"Malam ini kita melakukan razia sebenarnya sifatnya insidentil, mendadak dan juga didukung aparat penegak hukum yang lain," ungkap Wachid.
Kepada petugas razia Wachid meminta agar senantiasa melakukan giat dengan humanis, agar tidak memercik gesekan yang dikhawatirkan memicu gangguan keamanan dan ketertiban.
Sebelum melaksanakan razia para petugas dan pejabat struktural Lapas Bagan Siapiapi berjumlah 52 orang menjalani tes urin terlebih dahulu termasuk Kepala Lapas Bagan Siapiapi.
Wachid mengatakan hal tersebut dilakukan untuk membuktikan bahwa petugas Lapas Bagansiapiapi terbebas dari Narkoba jenis apapun.
Dalam pelaksanaannya Lapas Bagansiapiapi bekerja sama dengan pihak puskesmas Bagansiapiapi dan juga BNK Rokan Hilir.
Dari hasil tes urin tersebut seluruh petugas menunjukan hasil negatif.
Razia hunian WBP kemudian dilakukan dengan 3 kelompok dimana ada 3 kamar yang dipilih secara acak sesuai dengan kesepakatan seluruh pihak yang tergabung dalam razia. Tidak semua hunian berjumlah 16 kamar yang diperiksa karena keterbatasan waktu dan jumlah petugas razia.
"Pemilihan kamar disepakati secara bersama yaitu kamar 3, kamar 5 dan kamar 9," tutur Wachid.
Dari hasil razia dijelaskan Wachid tidak didapati barang yang menjadi target mereka saat itu yakni narkoba maupun handphone.
Saat pelaksanaan razia, warga Binaan yang kamarnya digeledah berjumlah 160 orang dikumpulkan di tengah lapangan Lapas Bagansiapiapi, untuk selanjutnya menerima arahan dari Kepala Lapas Bagansiapiapi dan Ketua Harian BNK Rokan Hilir terkait larangan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika.
Kegiatan diakhiri dengan pengambilan sample urin warga binaan sebanyak 8 orang yang kamarnya sedang dirazia. Tes urin itu dimaksudkan untuk membuktikan bahwa warga binaan Lapas Bagansiapiapi terbebas dari Narkoba.
Pemilihan sample ini dilakukan oleh pihak Kepolisian, TNI dan perwakilan media yang hadir untuk menjaga kredibilitas pemeriksaan urine ini.