Berita Rohil
120 MPA dari 6 Kecamatan di Rohil Ikut Pembekalan Antisipasi dan Pencegahan Karhutla
120 MPA dari enam kecamatan di Rohil diberi penguatan mengantisipasi Karhutla oleh BPBD Rohil bekerjasama dengan berbagai unsur terkait.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, ROHIL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rokan Hilir (Rohil) menggelar Pendampingan/ Penguatan Masyarakat Peduli Api (DBH-DR) Kabupaten Rohil tahun 2021 pada Rabu (1/12/2021).
Kegiatan yang digelar di Gedung Misran Rais, Bagan Siapiapi tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Rohil Job Kurniawan, Kalapas BPBD Rohil Hari Dharma, perwakilan Manggala Angi dan perwakilan Masyarakat Peduli Api (API) yang ada di Rohil.
Ketua panitia Kegiatan Wan Budiansyah Rosa mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat baik tindakan pencegahan, penanggulangan dan ketentuan hukum terkait kebakaran hutan dan lahan.
"Kegiatan ini bertujuan memberikan pemanahan kepada masyarakat untuk pencegahan, tindakan awal dan tindakan bersama, memberikan pengetahuan dan pemahaman tindakan hukum yang menyertainya." Ungkap Wan.
Dirinya mengatakan ini adalah kegiatan yang kedua kalinya dilakukan dengan menghadirkan perwakilan dari masing-masing kecamatan.
Plt Kalaksa BPBD, Hari Darma Putra AP mengatakan, bahwa kegiatan ini bersumber dari dana bagi hasil dana reboisasi (DBH-DR), yang tujuannya memberikan pengetahuan kepada MPA dengan menghadirkan narasumber dari Manggala Agni Dumai, tentang bagaimana upaya menangani pemadaman sejak dini.
"Kegiatan ini melibatkan 120 MPA dari enam kecamatan, masing-masing kecamatan mengutuskan 20 orang MPA. Semoga seluruh MPA ke depan tetap solid dalam upaya pencegahan Karhutla ii," kata Hari.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Rohil HM Job Kurniawan AP MSi, yang juga Kepala BPBD Rohil mengatakan, bahwa kebakaran ini telah menimbulkan kerugian jiwa dan ekonomi dan juga menurunkan kewibawaan negara terhadap negara tetangga.
"Kejadian kebakaran lahan ini terjadi akibat aktifitas pembukaan lahan. Hal ini jelas memerlukan kerjasama kita semua bagaimana sedini mungkin mencegah terjadinya kebakaran," sebut Job.
Setiap tahunnya, kata Job, sejak 2018 terjadi kebakaran hebat dan terus berlanjut ke tahun 2019 hingga tahun 2020 terjadi penurunan.
Ini terjadi karena kewaspadaan petugas dan juga masyarakat melakukan pemadaman semakin baik dan didukung dengan teknologi canggih.
Job juga menekankan, menyambut musim kemarau akhir tahun ini, maka kepada camat serta penghulu agar terus memberikan edukasi tentang bahaya kebakaran lahan ini.
"Jangan akibat kebakaran satu hektar jadi terbakar lahan orang 50 hektar. Kepada camat diminta untuk juga terus mensosialisasikan kepada masyarakat di daerahnya," ungkapnya.
Sejauh ini, kata Sekda, daerah yang terjadi kebakaran itu-itu saja lahannya.
"Mari kita bekerjasama untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan dan hutan jangan sampai terjadi lagi," pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/ Teddy Tarigan)