Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dimanakah Keberadaan Bagong dan Handoko, Hanya Truk Mereka yang Ditemukan

Pasca erupsi gunung Semeru keberadaan Bagong dan Handoko tak diketahui. Petugas hanya dapati truk mereka

Editor: Budi Rahmat
TRIBUNJATIM.COM/TONY Hermawan
Dampak erupsi Gunung Semeru, Jembatan Piket Nol, di Lumajang, Jawa Timur putus. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Dimanakah keberadaan Handoko dan Bagong?

Dua warga yang sampai kini masih dinyatakan hilang saat terjadi erupsi Gunung Semeru.

Petugas gabungan yang melakukan pencarian hanya menemukan truk keduanya dalam keadaan kosong

Guntur Handoko dan Bagong adalah sopir truk pembawa pasir.

Baca juga: Kesaksian Pilu Legiman usai Erupsi Gunung Semeru, Bongkar Reruntuhan Rumah Temukan Tangan

Saat peristiwa erupsi terjadi keduanya tengah menjalankan aktifitas.

Handoko merupakan warga Sarimulyo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember.

Sedangkan Bagong adalah warga Dusun Krajan, Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Jember.

Temukan truk

Petugas pun diterjunkan untuk mencari keberadaan Bagong dan Handoko.

Ketika Gunung Semeru meletus, mereka melakukan aktivitas penambangan pasir di Desa Sumberwuluh, Lumajang.

"Truk mereka masuk ke tambang pasir di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo, Senin (6/12/2021).

Dari pencarian tersebut, truk yang mereka kendarai ditemukan dalam kondisi kosong.

"Pelat nomor dan truknya sudah ditemukan namun orangnya masih belum ditemukan," kata Heru.

Baca juga: Video: Hanya Tinggal Kenangan, Jembatan Gladak Perak Hancur Diterjang Erupsi Gunung Semeru


Laporan kehilangan

Handoko dan Bagong dilaporkan hilang sejak Gunung Semeru meletus pada Sabtu (4/12/2021).

"Laporan dari pimpinan, ada warga Jember yang sampai saat ini hilang dan belum ditemukan," tutur Heru.

Keluarga membenarkan bahwa kedua pria itu bekerja mengangkut pasir di daerah sungai Desa Sumberwuluh, Lumajang saat peristiwa gunung meletus.

Sebanyak 10 orang petugas BPBD Jember ikut dikerahkan ke lokasi kejadian.

"Kami gabung dengan tim SAR di sana, secara keseluruhan kami bantu proses pencarian," ujarnya.

Warga Diminta Waspada

Semburan Awan Panas Guguran (APG) dari Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur kembali terjadi pada Senin (6/12/2021) meski dengan intensitas yang lebih kecil.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PMVBG) Andiani pada konferensi pers virtual, Senin.

"Tadi pagi sempat ada semburan APG susulan, tapi tidak terlalu besar, kita harus tetap waspada terkait hal ini," kata Andini

Atas kondisi tersebut, Andiani juga memprediksi bahwa ke depan masih terdapat potensi bahaya awan panas guguran dan banjir lahar dingin.

Oleh karena itu, Badan Geologi dan pihaknya masih terus melakukan pengamatan terhadap aktivitas Gunung Semeru selama 24 jam setiap harinya.

"Potensi terjadinya APG masih ada, tetapi kami sulit untuk menentukan waktu terjadinya, ketika menjelang APG terjadi," terangnya.

Andini menuturkan, lembaganya sudah memiliki sistem mitigasi seperti alat-alat yang dapat mencatat getaran-getaran yang mampu merekam getaran material yang akan turun dari puncak gunung.

"Setelah alat tersebut mencatat getaran, segera kami sampaikan melalui grup WhatsApp untuk segera disebarluaskan kepada masyarakat," beber dia.

Selain APG, potensi banjir lahar juga akan terjadi karena di daerah hulu atau bagian puncak gunung masih ada material hasil erupsi dengan volume yang cukup banyak.

Sehingga apabila dengan curah hujan yang saat ini masih cukup tinggi, material tersebut akan turun terbawa banjir.

"Potensi banjir lahar juga masih tinggi, utamanya adalah pada bukaan kawah yang mengarah ke bagian selatan dan tenggara, di antaranya melalui sungai Besuki-Kobokan," tandas dia.

Dia berharap semua warga tidak panik meskipun musibah hari ini belum diketahui kapan akan berakhir.(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved