Berita Kampar
Nasib Jalan Datuk Seribu Garang Bangkinang Kota yang Longsor, Kembali Beroperasi 2022?
Jalan Datuk Seribu Garang di Bangkinang Kota yang longsor sejak 2017, akan diperbaiki.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Jalan Datuk Seribu Garang di Bangkinang Kota yang longsor sejak 2017, akan diperbaiki.
Setelah lama terlantar, perbaikannya dialokasikan dalam APBD Kampar 2022.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kampar, Afdal mengatakan, dana untuk jalan tersebut dialokasikan Rp. 1,4 miliar tahun depan. Anggaran tersebut untuk perbaikan ruas jalan yang longsor.
"(Anggaran untuk) overlay dan penanganan yang longsor," ungkap Afdal kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (6/12/2021). Seperti diketahui, overlay adalah lapis perkerasan tambahan di atas konstruksi jalan untuk meningkatkan kekuatan struktur.
Afdal tidak memerinci tahapan pengerjaan. Ia hanya dapat dikonfirmasi melalui percakapan di aplikasi Whatsapp. Panggilan suara tidak diangkatnya.
Jalan di tengah kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten Kampar ini terputus sejak salah satu ruasnya longsor pada 30 Mei 2017 silam.
Sejak itu, jalan pintas penghubung Jalan Lingkar di samping Kantor Kejaksaan Negeri Kampar dengan Jalan Tuanku Tambusai tepat di depan Taman Makam Pahlawan Kusuma Eka Bhakti ini terlantar.
Di akses masuk, tampak seperti tak ada kerusakan. Badan jalan terlihat masih mulus. Betapa tidak, jalan tersebut baru berusia lima tahun saat longsor terjadi.
Kian ke dalam, jalan semakin sempit. Semak belukar menjalar ke badan jalan karena tak dilintasi kendaraan yang hilir mudik lagi.
Di pertengahan jalan terdapat ada jembatan Box Culvert saluran air selebar kira-kira 3 meter. Box Culvert tidak menyatu dengan badan jalan.
Permukaannya lebih tinggi sehingga seperti terputus dengan badan jalan. Box Culvert juga tak dilapisi aspal.
Tak jauh dari box culvert itu, ada jurang menganga sedalam kurang lebih 5 meter. Di sinilah badan jalan yang longsor itu. Badan jalan amblas sepanjang berkisar 20 meter.
Di sepanjang jalan yang diambil dari nama seorang pejuang kemerdekaan Republik Indonesia asal Kampar ini terhampar pemandangan alam dengan pepohonan yang cukup rapat.
Sepi dan bangunan di pinggiran jalan belum seberapa.
Jalan ini diaspal pada 2012 silam dengan panjang 1,59 kilometer dan lebar 5 meter. Jalan ini dibangun oleh perusahaan rekanan, PT. Aqeela Puteri Pratama yang berkedudukan di Pekanbaru dengan nilai kontrak Rp. 2.339.581.213,22. Bersumber dari APBD Kampar pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kampar.
Dilihat dari situs web LPSE Kampar, Dinas PUPR pernah menganggarkan pembuatan Box Culvert dan Pengaman Badan Jalan tahun 2018 atau setahun setelah longsor. Dikerjakan oleh CV. Pratama Teknik dengan nilai kontrak Rp. 550.978.205,02. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)
