Jawa Barat Kembali Gempar, 9 Santriwati jadi Korban Pencabulan, Modus Pelaku Berikan Air Doa
Belum usai gempar kasus guru ponpes di Garut yang setubuhi 21 santerti, kasus serupa kembali terjadi di Tasikmalaya. Oknum guru cabuli 9 santri
TRIBUNPEKANBARU.COM- Lagi terjadi kasus guru pondik pesantren setubuhi santri.
Kasus kali ini masih terjadi di Jawa Barat. Namun kali ini terjadi di salah satu pondok pesantren di Tasikmalaya.
Korbannya dilaporkan ada lima orang santriwati.
Pelaku diduga adalah oknum pengajar di pondok pesantren. Korban pada umumnya dipaksa berhubungan badan masih di dalam area pondok.
Baca juga: Khawatir Melakukan Hubungan Badan saat Tak Sadarkan Diri, Cewek Ini Minta Klarifikasi, Jadi Begini
Kali ini modus pelaku dnegan mendekati santri yang dalam ruangan perawatan karena harus istrihata akibat sakit.
Pelaku datang dengan memberikan perhatian kemudian memberikan air doa selanjutnya memaksa korban melakukan hubungan badan.
Belum usai geger kasus puluhan santri di Garut yang disetubuhi oleh salah seorang gurunya.
Kini kembali Jawa Barat mendapat sorotan terkait dengan rudapaksa yang dialami lima anak.
Saat ini, kasus itu sudah ditangani Polres Tasikmalaya. Pemeriksaan saksi dan pembuktikan sedang berjalan.
"Sedang kami tangani. Laporannya pada hari Kamis tanggal 7 Desember kemarin," kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono, Jumat (10/12).
Santriwati korban rudapaksa ini didampingi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Darah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya.
"Sudah dua orang yang berani melapor dan kami melakukan pendampingan," kata Ketua KPAID, Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.
Ato mengungkapkan, dari hasil penelusuran KPAID ada sembilan santriwati yang menjadi korban rudapaksa guru pesantrennya.
Baca juga: 3 Siswi SMP Nekat Open BO Layani Hubungan Badan, Padahal Usia Masih 12 Tahun, Tiap Hari Terima Order
"Pesantrennya ada di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya, dan belum bisa kami sebutkan," ujar Ato.
Seorang guru Madrasah Tsanawiyah (MTS) yang juga pengasuh pesantren di Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, diduga melakukan perbuatan asusila pada santrinya.