Jasad 11 Pekerja Migran yang Kapalnya Tenggelam di Johor Malaysia Tiba di Batam
11 dari 21 jenazah korban tenggelamnya kapal boat yang terjadi di Johor Malaysia tiba di RS Bhayangkara Polda Kepri, Kamis (23/12/2021) malam.
TRIBUNPEKANBARU.COM -Sebanyak 11 dari 21 jenazah korban tenggelamnya kapal boat yang terjadi di Johor Malaysia tiba di RS Bhayangkara Polda Kepri, Kamis (23/12/2021) malam.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, di RS Bhayangkara Polda Kepri terlihat 11 mobil ambulance telah selesai menurunkan jenazah tersebut.
Dilokasi RS tampak ada puluhan Polisi sedang berjaga-jaga baik di dalam maupun di luar ruangan.
Tidak hanya itu, sejumlah awak media juga terlihat memadati RS Bhayangkara sembari menunggu konfirmasi dan juga steatmen resmi dari pihak Kepolisian.
Digambarkan suasana saat ini, masih ramai dipadati sejumlah personel kepolisian.
Sebelas mobil ambulance terparkir di depan RS.Bhayangkara
11 jenazah tersebut dimasukkan dalam masing-masing peti berwarna putih.
Peti-peti tersebut diletakkan di salah satu ruangan khusus yang di siapkan oleh petugas RS. Bhayangkara.
Beberapa perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Anggota DPRD Kepri juga terlihat berada di lokasi sekitar RS.Bhayangkara.
Hingga berita ini di tulis awak media sudah diarahkan untuk menuju ke ruangan untuk dilakukan konferensi pers terkait peristiwa tersebut.
Perang Terhadap Sindikat Penempatan PMI Ilegal
Menyikapi tewasnya belasan Pekerja Migran Indonesia (PMI) , dimana kapal boat yang mengakut para PMI Ilegal itu tenggelam di perairan Johor Malaysia membuat Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI Irjen Pol Achmad Kartiko menyatakan, perang terhadap sindikat penempatan PMI Ilegal.
Ia mengatakan negara tidak boleh kalah menghadapi mafia, calo atau jaringan yang terlibat di dalamnya.
"Ayo. ..semua pemangku kepentingan baik di pusat maupun di daerah berserta tokoh masyarakat untuk bersama-sama untuk memerangi pekerjaan migran ilegal. Yang dimulai dari hulu dengan mengidentifikasi setiap warga masyarakat yang akan bekerja di luar negeri," ucap Achmad di RS Bhayangkara Polda Kepri, Kamis, (23/12/2021) malam.
Dikatakannya, perang terhadap penempatan pekerja migran, bisa dimulai dari masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri dengan memastikan dokumen - dokumen resmi untuk menjamin kehidupan mereka di sana.

 
			
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											