Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penduduknya Cuma 200 Ribu, Bagaimana Tetangga Baru Indonesia Ini Melakukan Referendum Kemerdekaan?

Bougainville merupakan sebuah pulau paling timur Papua Nugini, di Laut Solomon kawasan Pasifik barat daya. 

Editor: Muhammad Ridho
via suar.id
Warga Bougainville, pulau di bawah bendera Papua Nugini yang ngotot ingin merdeka 

Kauona menjadi juru bicara BRA. Dia terus melakukan serangan tabrak lari di kawasan tambang dan instalasi pemerintah Papua Nugini. 

Menyusul serangan yang ditargetkan terhadap karyawan tambang, perusahaan menutup tambang pada 15 Mei 1989.

Ketegangan berlanjut, dan Perang Saudara Bougainville berikutnya (1988–1998) mengakibatkan kematian ribuan orang.

Ketika Tentara Revolusioner Bougainville berusaha untuk mendeklarasikan kemerdekaan dan ditentang oleh Angkatan Pertahanan Papua Nugini. 

Sebuah kesepakatan damai dicapai pada tahun 2001, di mana disepakati bahwa daerah otonom akan dibentuk dan referendum kemerdekaan akan diadakan.

Akhirnya, menjelang akhir tahun 2019, Bougainville menggelar referendum kemerdekaan.

Meski hasil referendum sudah menggema dan mayoritas sudah menyatakan merdeka, ini bukan akhir dari proses. 

Menurut Komite Rencana Perdamaian Bougainville , setiap hasil harus diratifikasi oleh parlemen Papua Nugini agar dapat dilaksanakan. 

Pemerintah Papua Nugini dan pemimpin Bougainville, telah menyepakati jangka waktu 5 tahun, antara 2025 dan 2027, untuk keputusan tentang penyelesaian politik akhir Bougainville.

https://aceh.tribunnews.com/2021/12/25/hanya-200-ribu-penduduk-bagaimana-tetangga-baru-indonesia-ini-melakukan-referendum-kemerdekaan?page=all

( Tribunpekanbaru.com )

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved