Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kabar Baik Bagi Indonesia di Final Piala AFF 2020, Kiper Utama Thailand Cidera, Bek Diskors

Thailand yakin bisa menang meski dua pemain pentingnya absen dalam laga Final Piala AFF 2020 di leg pertama dengan Indonesia

Penulis: Muhammad Ridho | Editor: Guruh Budi Wibowo
Roslan RAHMAN / AFP
Pelatih kepala Thailand Alexandre Polking (kiri) merayakan kemenangan timnya saat kontra Vietnam dalam Piala AFF 2021. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tim Gajah Perang Thailand dipastikan tak akan memainkan kiper utamanya, Chatchai Budprom dalam melawan Indonesia dalam leg pertama Final Piala AFF 2020.

Sebab, Chatchai mengalami cidera. Namun tak menutup kemungkinan penjaga gawang Chiangrai United F.C itu diturunkan dalam leg kedua.

Tidak hanya Chatchai, tim Gajah Perang juga dipastkan tak akan memainkan bek kiri andalannya Theerathon Bunmathan.\

Theerathon adalah pemain yang berpengalaman.

Theerathon tak bermain lantaran diskors untuk leg pertama setelah menerima dua kartu kuning.

Namun, Theerathon bisa saja tampil di leg kedua dalam Final Piala AFF 2020 saat melawan Indonesia.

Peluang ini seharusnya dimanfaatkan oleh tim Garuda untuk mencuri gol sebanyak-banyaknya dari gawang Thailand.

Final Piala AFF 2020 Indonesia vs Thailand dalam leg pertama  dijadwalkan berlangsung pada Rabu (29/12/2021) malam ini di Stadion Nasional Singapura.

Sementara leg kedua Final Piala AFF 2020 Indonesia vs Thailand akan digelar pada Sabtu (1/1/2022) malam di stadion yang sama.

Namun, hal itu bukanlah perkara mudah. Dilansir dari Bangkok Post, pelatih Mano Polking mengatakan jika para pemain di tim Gajah Perang memiliki kualitas yang merata. 

Ia tak khawatir dengan absennya Chatchai dan Theerathon.

“Sayangnya, Chatchai keluar dari turnamen dengan ACL [anterior cruciate ligament] dan ini adalah berita sedih bagi kami. Theerathon adalah salah satu pemain kami yang paling berpengalaman dan dia menjalani turnamen yang fantastis tetapi kami memiliki pemain lain dengan kualitas bagus yang memilikinya. telah menunggu peluang mereka," kata pemain asal Brasil itu yang menjalani turnamen pertamanya sebagai pelatih Thailand.

“Kami sedang mempersiapkan bentrokan 180 menit dan kami harus bersiap untuk semua situasi yang berbeda. Tentu saja, kami tahu tentang rekor Indonesia tetapi kami juga ingin memenangkan gelar lain untuk Thailand dan itulah yang kami persiapkan.

“Kami tidak boleh memikirkan rekor masa lalu karena kedua tim pantas sampai di titik ini. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menjadi juara.

"Terlalu dini untuk berbicara tentang kami menjadi nomor satu Asean. Kami masih memiliki dua pertandingan yang sulit."

Gelandang Thailand Sarach Yooyen mengatakan meskipun Thailand sebagai tim lebih berpengalaman dari Indonesia, final tidak akan mudah.

"Indonesia telah melakukannya dengan baik di turnamen ini. Gelar mungkin jatuh ke tangan tim yang membuat lebih sedikit kesalahan," katanya.(Tribunpekanbaru.com).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved