Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Klitih Trending di Twitter, Arti Klitih & Apa Itu Klitih dalam Bahasa Gaul?

Klitih sedang Trending di Twitter , lantas apa arti klitih dalam Bahasa gaul dan apa itu klitih dalam Bahasa Gaul dan bahasa Ilmiah ?

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru
Klitih Trending di Twitter, Arti Klitih & Apa Itu Klitih dalam Bahasa Gaul? 

”Dulu, kata klithah-klithih sama sekali tidak ada unsur negatif, tapi sekarang dipakai untuk menunjuk aksi-aksi kekerasan dan kriminalitas.

Katanya pun hanya dipakai sebagian, menjadi klithih atau nglithih yang maknanya cenderung negatif,” kata Pranowo.

Muncul tahun 1990-an

Istilah klitih marak di pemberitaan media sekitar tahun 2016.

Saat itu tercatat ada 43 kasus kekerasan yang melibatkan remaja. Per bulan rata-rata polisi menangani 3 kasus klitih.

Namun kriminal yang melibatkan remaja pernah muncul pada tahun 1990-an.

Dalam arsip Harian Kompas pada berita 7 Juli 1993, Kapolwil DIY yang saat itu dijabat oleh Kolonel (Pol) Drs Anwari menyebutkan bahwa polisi telah memetakan keberadaan geng remaja dan kelompok anak muda yang sering melakukan aksi kejahatan di Yogyakarta. 

Akar permasalahan klitih

Sosiolog kriminalitas dari Universitas Gadjah Mada, Soeprapto mengatakan terdapat dua faktor yang mendorong tindakan kriminalitas jalanan yang disebut klitih, yakni faktor internal dan eksternal.

Soeprapto menjelaskan bahwa faktor internal adalah dorongan yang muncul murni dari diri si pelaku.

Sementara, faktor eksternal berkaitan dengan struktur organisasi yang ada di dalam lingkar pelaku kekerasan.

Dia mengelompokkan lingkar organisasi ke dalam tiga struktur, yakni inti, inti plus, dan inti plus-plus.

Struktur inti terdiri dari pelajar itu sendiri.

Struktur inti plus melibatkan alumni yang pernah terlibat dalam lingkat kekerasan itu. Sementara inti plus-plus berkaitan dengan preman dan pelaku kriminal lainnya.

Menurut dia, aksi klitih juga bisa muncul ketika sebuah kelompok melakukan rekrutmen anggota baru atau sebagai ajang eksistensi diri.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved