Berita Inhil
Longsor Kembali Landa Inhil, Rumah Warga dan Fasilitas Umum di Desa Tanjung Baru Jadi Korban .
Longsor akibat abrasi sungai kembali terjadi di Inhil Riau, yang terbaru terjadi di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah, Senin (3/1/22) malam.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, TANAH MERAH – Musibah tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, kali ini longsor akibat abrasi sungai terjadi di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah, Senin (3/1/22) sekitar pukul 21.15 WIB.
Sebelumnya, Minggu (2/1/22) sekira pukul 23.00 WIB, seorang warga berinisial S yang beralamat di Jalan Perepat RT 01/RW 01 Desa Tanjung Baru menyadari rumahnya sudah ambruk ke sungai ketika mendapati pintu rumahnya tidak bisa dibuka.
Kemudian S mencari tahu penyebab pintu rumahnya tidak terbuka.
Setelah menyenter ke bawah rumah S melihat tanah bawah rumah sudah retak atau bergeser ke arah sungai.
Melihat hal tersebut, S pun memberi tau kepada pemilik rumah di sekitar pinggiran sungai bahwa tanah telah bergeser, sehingga masyarakat langsung memindahkan barang – barang untuk dipindahkan ke rumah keluarga yang lain.
Baca juga: VIDEO: Pelabuhan Ambruk di Inhil Akibat Longsor, Akses Menuju Makam Tuan Guru Sapat Lumpuh
Ketua Pelaksana (Kalaksa) Badan Penyelamatan Bencana Daerah (BPBD) Inhil, H. Yuspik, SH, menjelaskan, bencana longsor akibat abrasi sungai terjadi di Jalan Perepat RT 01 RW 01 dan Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah.
“Longsor merusak dermaga atau Pelabuhan Beton serta jalan utama Beton sekitar 100 Meter. Selain itu 18 rumah semi Permanen dan kayu milik warga juga rusak. Korban longsor sekitar 20 Kepala Keluarga (KK),” ungkap Yuspik, Selasa (4/1/22).
Menurut Yuspik, TRC-BPBD Inhil langsung melakukan survei ke lokasi dan evakuasi dengan berkoordinasi kepada pihak desa setempat, karena di khawatirkan akan terjadi longsor susulan.
“TRC BPBD Inhil menurunkan Speed Boad Viber 85 HP dengan 9 orang personil untuk membantu masyarakat di lokasi. Derasnya air Sungai Indragiri di sertai gelombang pasang menjadi kendala dalam penanggulangan kali ini,” ucap Yuspik yang memimpin langsung survei.
Baca juga: Dermaga Di Teluk Dalam Ikut Ambruk Akibat Longsor, Akses Menuju Makam Tuan Guru Sapat Jadi Lumpuh.
Lebih lanjut Yuspik menjelaskan, pada kejadian musibah tanah longsor tersebut tidak terdapat korban jiwa, kerugian sampai saat ini belum dapat ditaksir dan dugaan awal terjadinya musibah tanah longsor disebabkan oleh abrasi air sungai.
“Pemukiman rumah masyarakat yang mengalami musibah longsor berada di sepanjang pinggir sungai Perigi. Saat terjadinya musibah tanah longsor air dalam keadaan sedang surut kering. Saat ini Warga yang terdampak di ungsikan ke rumah sanak keluarga dan kerabat terdekat yang lebih aman,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Inhil HM. Wardan yang langsung turun ke lokasi kejadian menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah yang terjadi di Kecamatan Tanah Merah.
Bupati berharap warga yang terkena musibah ini dapat bersabar dan tidak larut dalam kesedihan atas ujian yang diberikan oleh Allah SWT.
“Percayalah rencana Tuhan jauh lebih bagus dari prasangka hambanya,” ujar Bupati di sela pemberian bantuan kepada warga korban tanah longsor di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah.
Bupati HM Wardan menyalurkan batuan dari Dinas Sosial Inhil, BPBD Inhil, PMI Inhil dan Baznas Inhil, antara lain, yaitu, selimut, bag perlengkapan Family kids, berbagai jenis makan anak, peralatan dapur, sarung, tikar, paket sembako serta uang tunai dari Baznas Inhil sebesar Rp. 2,5 juta perkepala keluarga.
Tidak hanya menyalurkan bantuan, Bupati HM Wardan juga menginstruksikan kepada dinas terkait agar segera mendata warga yang menjadi korban musibah tanah longsor untuk proses pembangunan perumahan.
“Semoga dengan bantuan yang diberikan ini dapat meringankan sedikit beban yang dirasakan oleh para korban bencana longsor,” pungkas Bupati HM. Wardan. (Tribunpekanbaru.com/T. Muhammad Fadhli).