Diduga Korban Pesugihan Keluarga, Makam Dandi Dibongkar, Hasil Autopsi Ada Tanda-tanda Kekerasan
Dandi Saptura meninggal sehari sebelum adiknya berinisial AP dianiaya oleh orang tua dan kakeknya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Hasil autopsi jenazah Dandi Saputra alias DS (22) kakak dari bocah berinisial AP (6) korban dugaan pesugihan di Gowa Sulawesi Selatan terungkap.
Keduanya diduga kuat merupakan korban pesugihan oleh kedua orangtuanya, paman, dan kakeknya.
Dandi Saptura meninggal sehari sebelum adiknya berinisial AP dianiaya oleh orang tua dan kakeknya.
Seperti diketahui sebelumnya AP menjadi korban dugaan pesugihan dan mata kanannya hendak dicongkel secara paksa pada September 2021 lalu.
Tindak kekerasan ini melibatkan satu keluarga, yakni bapak dan ibu korban Hasniati (43), Taufiq (47), pamannya bernama Udin Sauddin (44), dan kakeknya Barrisi (70).
Keempatnya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi menemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah Dandi Saptura.
Kematian Dandi Saptura dianggap tidak wajar, sehingga polisi akhirnya membongkar makamnya untuk dilakukan autopsi.
Baca juga: Paksa Anak Layani Dukun Demi Ritual Pesugihan,Ibu Hilang Logika Dibutakan Janji Harta,Ternyata?
Baca juga: Ibu Muna Tumbalkan Kegadisan Putrinya Usai Ia Layani Sang Dukun Di Ranjang Dalam Ritual Pesugihan
Terkait hal tersebut Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman mengatakan kasus terhadap korban Dandi Saptura masih dalam proses.
Kasus meninggalnya Dandi Saptura telah masuk pada tahap sidik.
"Sudah proses sidik," katanya, Jumat (7/1/2022) lalu.
Saat ini, pihaknya mengaku fokus pada perkara penganiayaan terhadap AP, adik Dandi.
Ia menambahkan bahwa berkas perkara pada kasus Dandi berbeda.
Boby Rachman menyatakan dalam perkara kematian Dandi Saptura ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka, yakni kedua orangtuanya dan kakek korban.
"Hasil autopsi benar ada tanda-tanda kekerasan," ujar Boby Rachman.
Sebelumnya, Tim Forensik Biddokes Polda Sulsel dan Inafis Polres Gowa membongkar makam (ekshumasi) pada jenazah DS (22).
Pembongkaran di Lingkungan Lembang Panai Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong, Gowa, Senin (20/9/2021) lalu.
Polisi melakukan pembongkaran makam Dandi Saptura untuk diautopsi.
Ibu Dandi Saptura diketahui melakukan penganiayaan terhadap anaknya berinisial AP (6 tahun).
Kematian Dandi Saptura diduga memiliki banyak kejanggalan.
Pasalnya Dandi Saptura meninggal diduga dicekoki air garam dua liter oleh orangtuanya.
Bahkan, pada jasad Dandi Saptura mengalami luka lebam.
Operator Forensik Dokpol Biddokes Polda Sulsel dr Deni Mathius mengatakan jenazah Dandi Saptura sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Deny membenarkan jika ada tanda-tanda kekerasan pada beberapa bagian tubuh almarhum Dandi Saptura.
Hanya saja, ia belum bisa membeberkan secara pasti bagian mana saja yang terdapat luka kekerasan.
"Kalau tanya saya apakah ada tanda kekerasan, iya ada beberapa tempat namun saya tidak bisa sebutkan sekarang karena prosesnya masih berjalan," katanya.
"Ada beberapa titik yang kita curigai, namun kita akan lanjutkan pemeriksaan," ujarnya
( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kakak-korban-pesugihan-dan-kanan-foto-makan-ds.jpg)