PLTU Tenayan Berencana Ubah Sampah Muara Fajar Jadi Bahan Bakar PLTU

PT PJB UBJOM PLTU Tenayan berinovasi dalam menciptakan energi baru terbarukan (EBT) dengan mengolah sampah yang ada di Kota Pekanbaru

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Rinal Maradjo
istimewa
Sampah yang dijadikan sebagai bahan bakar PLTU Tenayan, Pekanbaru 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Masalah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar yang makin hari makin menumpuk memerlukan solusi pengelolaan dan pengendalian yang holistik dan melibatkan semua pihak.

Ternyata masalah sampah menarik minat PT PJB UBJOM PLTU Tenayan untuk berinovasi dalam menciptakan energi baru terbarukan (EBT).

Di satu sisi, Pemerintah Kota pekanbaru tengah menggandeng berbagai pihak demi menemukan solusi terbaik dalam hal pengelolaan persampahan.

Melalui program PT PLN (persero) berupa Pilot Project penelitian dan pengembangan pengolahan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat untuk Co-Firing PLTU, PT PJB UBJOM PLTU Tenayan memiliki rencana mengubah sampah yang ada di TPA Muara Fajar menjadi campuran bahan bakar pembangkit.

Sebagai usaha awal untuk mewujudkan itu, Senin (24/1/2022), PT PJB UBJOM PLTU Tenayan dipimpin oleh Manager Enjinering Triyatmoko berserta tim mengadakan audinesi dan ekspose program tersebut kepada Pemerintah Kota Pekanbaru.

Hadir wakil Pemko Pekanbaru Asisten II Setdako Pekanbaru El Syabrina, berserta jajaran khususnya dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru.

Pada kegiatan tersebut Triatmoko menjelaskan bahwa sampah organik dan sebagian anorganik (plastik) yang ada di TPA muara Fajar dapat diubah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat/SRF.

Melalui mekanisme pencampuran 2 jenis bahan bakar yang berbeda (cofiring) yakni jumputan padat di mix dengan batu bara yang menghasilkan bahan bakar alternatif PLTU, hal ini dapat mengurangi penggunaan energi fosil kedepannya.

Konsep disain yang ditawarkan yakni pertama proses pemilahan sampah organik dan non organik, kemudian melalui proses biodrying dengan bioaktifator, pencacahan, dan pencetakan/packing.

Uniknya pada proses biodrying sampah difermentasikan menggunakan bantuan bakteri. Pada hari keenam, hasil fermentasi sudah bisa dipanen dan dicacah untuk dibentuk menjadi jumputan padat yang terdiri atas 95% sampah organik dan 5% sampah plastik sebagai campuran bahan bakar PLTU.

"Tentunya proses tersebut akan dikawal dan dibimbing oleh tim ahli sehingga jumputan padat yang dihasilkan sesuai SNI dan ramah lingkungan,"ujar Triatmoko.

Rencananya PT PJB UBJOM PLTU Tenayan akan meminta dukungan kerjasama dengan Pemerintah Kota pekanbaru berupa regulasi, kuota sampah, serta tempat/lahan guna pengembangan Pilot Project ini.

Sementara itu, El Syabrina mengapresasi Langkah inovatif PLTU Tenayan dalam membantu mengatasi masalah sampah di Pekanbaru sekaligus mengembangkan energi baru terbarukan guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

"Saya berharap PLTU Tenayan berkomitmen mewujudkan program ini, Pemko Pekanbaru siap mendukung, nanti kita sinkronkan dengan program Pemko,"ujar El Syabrina.

( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved