Berita Riau
Kasus Covid-19 di Riau Melonjak lagi, Ahli Epidemiologi Ungkap Ini Penyebabnya
Ahli Epidemiologi, dr Wildan Asfan Hasibuan menyebut mobilitas orang dari Riau ke Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek penyebab lonjakan kasus di Riau.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
Dihari yang sama ada penambahan 5 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Sedangkan untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia tidak ada penambahan atau nihil.
Hingga saat ini total kasus Covid-19 di Provinsi Riau sudah tembus 128.910kasus.
Kemudian total pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 124.470 kasus dan total pasien meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 4.125 kasus.
Melihat tren peningkatan kasus tersebut, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar berharap rumah sakit rujukan penanganan kasus COVID 19 di Provinsi Riau untuk memastikan stok obat-obatan tersedia.
"Kami harapkan kiranya semua rumah sakit rujukan menyediakan obat-obatan," katanya.
Ia menerangkan, menjaga ketersediaan stok obat-obatan di seluruh rumah sakit ini merupakan bentuk kesiapan pemerintah bersama tim medis di Provinsi Riau, kalau terjadi lonjakan kasus COVID 19 di Riau.
"Ini bagian kesiapan kita kalau terjadi lonjakan dan kita sudah siap," ucapnya.
Selain menjaga stok obat, Gubernur Syamsuar juga mengimbau masyarakat Riau untuk meningkatkan vaksinasi.
Vaksinasi ini bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh, mengurangi risiko terjadinya penularan COVID 19.
Kalaupun tertular COVID 19 sehingga dampaknya tidak berat.
"Kita juga menyampaikan khususnya kepada masyarakat Riau agar meningkatkan vaksinasi, terutama vaksinasi booster," sebutnya.
Ia mengungkapkan, vaksinasi booster juga perlu untuk ditingkatkan terutama kepada lansia termasuk warga yang rentan yaitu terhadap warga yang kegiatannya banyak dan juga melibatkan banyak orang.
"Ini juga sudah seharusnya mereka di vaksin booster yang ketiga kali ini," ujarnya.
Untuk itu, Syamsuar menuturkan agar rumah sakit di Kabupaten dan Kota se Riau untuk menyediakan stok vaksin dan menerima masyarakat yang ingin melaksanakan vaksinasi.
"Diharapkan agar semua rumah sakit yang di kabupaten kota termasuk RS rujukan mereka harus sudah siap sedia menerima vaksin," katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)