Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pembiayaan UMi, Penyokong Pemulihan Ekonomi Nasional di Masa Pandemi

Bagi Dedy Syahputra, pembiayaan UMi ini bagaikan booster untuk usaha sarapan Lontong Medan miliknya di Jalan Melati, Gang Laba, Pekanbaru.

ist
Bagi Dedy Syahputra, pembiayaan UMi ini bagaikan booster untuk usaha sarapan Lontong Medan miliknya di Jalan Melati, Gang Laba, Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) terus disalurkan untuk membantu para pelaku usaha. Tercatat, sejak diluncurkan pada tahun 2017, program ini telah menjangkau 5,39 juta debitur dengan nilai Rp 18,08 trilyun.

Melalui pembiayaan UMi itu, para debitur terbantu mempertahankan usahanya akibat pandemi.

Bahkan, banyak juga yang mampu mengembangkan bisnisnya melalui cicilan yang ringan.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan program UMi ini menjadi penting di masa pandemi guna membantu negara dalam memulihkan perekonomian. Juga, melalui pembiayaan UMi ini, usaha Ultra Mikro diharapkan bisa naik kelas.

“UMKM itu mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas dan memiliki daya entrepreneur yang luar biasa di dalam masyarakat,” jelas Dia.

Selain itu, Mckinsey & Company merilis laporan bahwa sektor ini bisa menyumbangkan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$ 140 miliar pada 2030 mendatang. Oleh sebab itu, para pelaku UMKM mesti terus disokong, terutama di bidang pembiayaan dan pembinaan.

Di Riau, pembiayaan UMi disambut antusias oleh masyarakat. Direktur Keuangan Umum dan Sistem Informasi Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Zeki Arifudin mengatakan total penyaluran hingga tahun 2021 sudah mencapai Rp 322,33 milyar.

“Untuk di Riau sampai dengan 2021 telah memberikan manfaat kepada 98,9 ribu debitur,” kata Dia kepada tribunpekanbaru.com, Senin (24/1/2022).

Zeki menuturkan banyak kemudahan yang didapat pelaku UMKM saat mengakses kredit UMi ini. Seperti proses yang cepat dan persyaratan yang lebih mudah      dibandingkan dengan pembiayaan dari perbankan.

“Kemudian, debitur mendapatkan pendampingan dan pembiayaan dengan cicilan yang  lebih ringan dibandingkan pinjaman dari rentenir,” sambung Dia.

Untuk itu, pihaknya menargetkan 2 juta debitur baru akan tumbuh pada tahun pada tahun 2022 ini.

Bagi Dedy Syahputra, pembiayaan UMi ini bagaikan booster untuk usaha sarapan Lontong Medan miliknya di Jalan Melati, Gang Laba, Pekanbaru.

Bagaimana tidak, pada tahun 2021 lalu, Dia merasa cemas usahanya akan tutup akibat pandemi. Akan tetapi, berkat program UMi ini, usahanya malah membaik, bahkan berencana melakukan ekspansi bisnis.

“Alhamdulillah, berkat program Kreasi Umi, kehidupan dan usaha kami sekarang lebih baik. Tidak bisa dipungkiri, sejak mendapatkan program UMi, jualan kami semakin banyak pembeli, bahkan sekarang berkembang. Alhamdulillah, kami sangat bersyukur sekali, semua ini berkat program UMi,” ungkap Dia.

Atas keberhasilan itu, Dedy kini berencana akan membuka usaha kuliner lainnya. Seperti roti bakar, pisang bakar, burger, dan juga jus buah.

Diakui Dedy, cicilan program UMi yang Dia akses lewat Pegadaian ini begitu ringan. Yakni hanya Rp 15 ribuan perharinya.

"Sekarang untuk kebutuhan sehari-hari tercukupi. Bahkan Alhamdulillah kami juga bisa menabung, dan kini mau buka usaha baru lagi, sedang dipersiapkan. Selain itu, saya juga dipercaya untuk menjadi salah seorang agen Pegadaian, dan ini sangat membanggakan bagi saya," tutup Dedy.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved