Janda Muda Berhubungan Badan sama Suami Orang, Hamil Lalu Buang Bayi di Teras Rumah Warga
Janda muda berinsial RL ini diduga sengaja membuang darah dagingnya hasil hubungan terlarang dengan suami orang.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Nasib malang dialami seorang bayi perempuan yang dibuang oleh orangtuanya.
Bayi tersebut ditemukan di teras rumah warga di Kampung Cidahu, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.
Saat ini, sang bayi cantik nan mungil itu dirawat seorang bidan, istri polisi.
Bidan ini bernama Ellya Yuningsih, ia merawat bayi di rumahnya di Kampung Kurnia RT 03 RW 06, Desa Sukamaju, Cikakak.
Belakangan terungkap jika bayi cantik yang kini dirawat sang bidan merupakan anak dari seorang janda.
Janda muda berinsial RL ini diduga sengaja membuang darah dagingnya hasil hubungan terlarang dengan suami orang.
Kapolsek Cikakak AKP Catur Budiono mengatakan, ibu bayi itu ditangkap di rumahnya di Kampung Sawah II, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak.
Saat dilakukan penangkapan, perempuan berusia 37 tahun itu dalam kondisi sakit akibat pendarahan pascamelahirkan yang belum sembuh.
"Di rumahnya, karena ada informasi dia sakit dan tidak keluar rumah, kemarin jam 14.00 WIB," ujarnya, Senin (7/2/2022).
Pelaku Diamankan Polisi
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Polisi mengamankan RL dan kekasih gelapnya yakni seorang lelaki beriniisal Y (37).
Kanit PPA Polres Sukabumi Iptu Bayu Sunarti Agustina mengatakan, RL merupakan seorang janda.
Menurutnya, berdasarkan pengakuan RL, RL tega membuang bayi cantik itu karena malu terkendala biaya.
"Malu sama masalah biaya, (dia, red) janda," ujarnya.
Ia menjelaskan, bayi cantik itu dikandung dan dilahirkan RL dari hasil hubungan gelap dengan suami beristri.
"Hubungan di luar nikah dengan suami orang," jelasnya.
Tak hanya RL yang diamankan polisi, sang lelaki berinisial Y (37) asal Gadog, Cikakak juga turut diamankan polisi.
"Laki-lakinya juga ada dibawa juga," kata Iptu Bayu Sunarti Agustina.
Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap RL dan Y.
Banyak yang Ingin Adopsi
Bnayak warga yang berdatangan ingin mengadopsi bayi cantik yang dibuang oleh orangtuanya tersebut.
Ellya Yuningsih yang juga merupakan seorang bidan desa ini mengaku ingin merawat bayi di rumahnya di Kampung Kurnia RT 03 RW 06, Desa Sukamaju, Cikakak.
Menurutnya, sudah banyak yang datang ke rumahnya ingin mengadopsi bayi perempuan tersebut.
Namun, ia tidak memberikannya karena sudah menganggap bayi itu seperti anak sendiri.
"Sebenarnya banyak ke rumah itu lebih dari 30 orang ada, termasuk dari bidan temen juga ada, karena alasannya itu udah lama menikah belum punya anak ada, banyak sih mau adopsi. Iya udah kaya anak sendiri soalnya," katanya.
"Kalau untuk pertama tahu itu pertama ada warga ke rumah ngasih tahu kalau ada bayi yang dibuang, waktu itu yang buka pintu suami, jadi suami yang cek TKP, saya nunggu di rumah dan ternyata bayi ini dibawanya ke Puskesmas, karena harus sesuai ke prosedur kalau gak dibawa ke Puskesmas ke Rumah Sakit, ke Puskesmas setelah ada penanganan dari bidan di Puskesmas bayinya dikatakan baik-baik saja baru saya ambil," terangnya.
Kondisi bayi setelah mendapat penanganan di puskesmas baik-baik saja. Namun, memang jidat dan dagunya membiru.
"Waktu saya bawa dari puskesmas kondisinya itu dia baik tapi di daerah jidat dan dagu itu dia berwarna kebiruan, sama saya udah dikasih oksigen mulai memerah, tapi tetap di daerah dagu sama jidat biru, prediksi saya takutnya itu pas ngedennya itu kena benturan apa gitu, cuman saya kurang tahu, pas kesini-sini lumayan udah merah semua," jelasnya.
Menurutnya, saat ini kondisi sang bayi sudah bagus, aktif dan sudah disusui dengan susu formula.
"Kondisinya udah bagus, mulai aktif juga, udah saya mandiin, udah saya kasih susu formula karena kan gak ada asi jadi saya bantu susu formula," jelasnya.
Ia mengaku sudah didatangi oleh Dinas Sosial (Dinsos) yang meminta bayi itu untuk dirawat di panti asuhan. Namun, dirinya menolak karena takut sang bayi tidak kuat dengan perjalanan jauh.
Alhasil ia meminta tenggang waktu satu bulan untuk merawat bayi itu. Ia pun sangat berkeinginan merawat bayi itu.
Namun keinginannya pudar karena persyaratan yang dikemukakan Dinsos tidak bisa terpenuhi.
"Ini kan harusnya kemarin ada kemensos dari Dinsos juga, saya udah berharap ini saya yang rawat aja jadi anak sendiri, tapi ternyata gak bisa harus sesuai prosedur katanya. Karena kan bayi ini sebagai barang bukti untuk melakukan penyelidikan dan itu tidak bisa sembarangan, harus diambil dan dirawat di panti, kemarin saya dikasih waktu tiga hari untuk di ke panti, cuman saya nolak karena kalau perjalanan jauh takutnya bayi tidak kuat," terangnya.
Ia kemudian meminta waktu selama beberapa bulan menunggu bayi tersebut pulih.
"Saya tahan sampai satu bulan, minta waktu satu bulan baru saya ke panti kan, meskipun sebenarnya berat gitu, pingin saya adopsi sendiri tapi ternyata gak bisa dan prosedurnya harus di ke pantikan. Dan kalaupun mau adopsi harus ada cara-caranya tersendiri. Sebenarnya saya mau untuk menempuh itu, hanya saja kemarin ngobrol dengan Dinsos pun saya sudah tidak termasuk kategori, karena sudah memiliki anak 2 itu udah gak bisa, udah tidak akan lolos," ujarnya.
Bidan Ellya mengatakan, dirinya sudah memberikan nama panggilan untuk sang bayi, bayi cantik itu ia beri nama Sahla, mirip dengan nama anaknya.
"Namanya udah, tapi masih ragu juga, sama kaya anak saya, kan kalau itu Sahira, kalau ini Sahla," jelasnya.
https://bogor.tribunnews.com/2022/02/08/kisah-bayi-cantik-dibuang-orangtuanya-ibunya-tenyata-janda-yang-dihamili-laki-orang?page=all