Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ramadhan 2022

Hukum Niat Puasa Ramadan Menurut Buya Yahya, Lengkap dengan Bacaan Niat Puasa Ramadan

Hukum niat puasa Ramadan sangat penting. Menurut Buya Yahya, tidak sah puasa ramadan bila tidak memasang niat, dan niat cukup diucapkan di dalam hati

Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Rinal Maradjo
unsplash.com
Hukum Niat Puasa Ramadan 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - hukum niat puasa Ramadan adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci tersebut.

Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al Bahjah, Buya Yahya mengatakan, hukum niat Puasa adalah wajib.

Ia mengatakan, tidak sah puasa Ramadan bila tidak memasang niat.

Nah, bagi Anda yang akan menunaikan ibadah puasa, harus paham soal niat puasa Ramadan tersebut.

Buya Yahya menjelaskan, waktu niat puasa itu adalah ketika masuk waktu magrib hingga terbit fajar di ufuk timur di bulan Ramadan.

"Penghitungan waktu di dalam kalender Arab dibedakan antara waktu siang dan malam.

Ketika magrib, maka waktu sudah berganti, dan berganti kembali ketika fajar mulai menyingsing," sebutnya.

Baca juga: Kapan Puasa 2022? Begini Cara atau Metode Menentukan Awal Puasa Ramadan

Baca juga: Jadwal Libur Idul Fitri dan Cuti Lebaran 2022, Jadwal Ramadhan 2022

Buya Yahya menyebutkan, ketika seseorang sudah memasang niat untuk melaksanakan puasa untuk esok hari Ramadan sehabis magrib,

atau sebelum fajar menyingsing, atau sepanjang waktu di malam bulan Ramadhan, maka niatnya dianggap sudah sah.

Lebih lanjut, ia mengatakan, niat cukup dibacakan di dalam hati. Kalau pun diucapkan dalam lisan, itu juga diperbolehkan.

Di dalam mazhab Syafii, mengucapkan niat secara lisan dinilai sebagai amalan sunah.

"Artinya, inti niat itu di dalam hati,karena niat di dalam hati, Anda bermaksud untuk puasa besok hari di bulan Ramadhan.

Kalau pun itu Anda ucapkan, maka bacaan niat puasa Ramadan itu berbunyi : 

saya niat puasa Ramadhan esok hari karena Allah Subhanahu Wata'ala. Itu saja niatnya," sebut Buya Yahya.

Lantas bagaimana jika kita melafalkan niat yang panjang secara lisan,

Buya Yahya menyebutkan, jika hal itu dibarengi dengan lintasan niat di dalam hati, maka niat itu juga dianggap sah.

"Itu niat yang sempurna, boleh dilakukan. Tapi yang paling penting adalah niat yang terpasang di dalam hati. Niat itu melintas di batin Anda," jelasnya.

Untuk mengantisipasi terlupa membaca niat ketika hendak menjalankan puasa ramadan setiap hari,

Pasang Niat Sebulan Penuh

Maka Buya Yahya menyarankan, agar membaca niat cukup di awal malam bulan Ramadan, dan niat itu dibacakan untuk sebulan penuh.

"Cara ini adalah cara yang diajarkan di dalam Mazhab Maliki,"sebutnya.

Buya Yahya menguraikan, jika Anda terlupa memasang niat di saat hendak berpuasa pada esok harinya,

maka puasa Anda tetap dinilai sah ketika sudah memasang niat untuk sebulan penuh.

Namun demikian, kata Buya Yahya, jika Anda masih bisa mengingat pelaksanaan ibadah puasa di esok hari Ramadhan,

maka disarankan untuk tetap memasang niat.

"Nah, niat yang dipasang satu bulan itu, ditujukan untuk mengantisipasi saja. Barangkali kita terlupa, namun puasa kita tetap sah, sebab sudah memasang niat untuk satu bulan penuh," sebutnya.

( Tribunpekanbaru.com / Ilham Yafiz )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved