Pegang Kartu AS, Oknum Ustaz Ponpes di Lombok Timur Raba dan Peluk Santriwatinya
Santriwati di Ponpes Suela, Kabupaten Lombok Timur itu mengaku dipeluk dan organ intimnya diraba-raba oleh seorang oknum ustaz berinisial AM (22).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pencabulan terhadap santriwati oleh oknum ustaz Pondok Pesantren kembali terjadi di Indonesia.
Seharusnya menjadi tempat kedua yang paling nyaman bagi anak-anak perempuan.
Sebab, di sana mereka mendapat didikan agama dan pengawasan yang ketat dari para pendidiknya.
Namun tidak begitu bagi seorang santriwati di sebuah pondok pesantren di Suela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Gadis belia itu malah menjadi korban pelampiasan nafsu seorang oknum ustaz yang mengajar di Pondok Pesantren tempatnya menimba ilmu agama.
Santriwati yang masih berusia 14 tahun itu mengaku dipeluk dan organ intimnya diraba-raba oleh seorang oknum ustaz berinisial AM (22).
Perbuatan tak pantas itu dialami korban sejak Desember 2021.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Suela, Judan Putra Baya saat dikonfirmasi oleh TribunLombok.com, Jumat (11/2/2022) membenarkan kejadian tersebut.
Diduga kejadian itu bermula saat korban ditegur oknum ustaz lantaran ketahuan membawa ponsel ke sekolah.
Terduga pelaku sempat menasihati korban, namun terduga pelaku tiba-tiba memeluk korban.
Kemudian berlanjut di bulan Desember 2021 korban kembali ditemukan merokok di ruang kelas oleh oknum ustaz.
Akibatnya korban mendapat hukuman dari terduga pelaku, yakni tidak boleh tidur di asrama dan menyuruhnya tidur di ruang guru.
Sekitar pukul 03.00 Wita pelaku membangunkan seluruh santri termasuk korban.
Saat korban akan mengambil wudhu, pelaku menyuruhnya untuk ambil wudhu di kamar mandi ruang guru.
Sambil bertelanjang dada pelaku menghampiri korban yang akan mengambil wudhu itu dan tiba-tiba langsung memeluknya.
