Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Berita

VIDEO: Intip Kehebatan Pesawat Tempur Prancis Dassault Rafale yang Diborong Indonesia

Belanja Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI menjadikan Indonesia patut disegani di ASEAN. Sejumlah Pesawat Tempur dan persenjataan canggih

Editor: David Tobing

Termasuk ada yang menyatakan bahwa saat ini Indonesia tidak dalam situasi akan berperang, apalagi kini tengah pandemi.

Padahal jika memotret perkembangan global, kita bisa melihat kejadian penting terkait keamanan dunia terjadi justru saat pandemi.

Sebut saja perang Azerbaijan Vs Armenia dan potensi perang di perbatasan Ukraina dan Rusia.

Itu belum jika kita menambahkan sikap agresif China di Laut Natuna.

Pengamat: Tak bisa hanya lewat diplomasi

Langkah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menambah kekuatan pertahanan dengan memboyong 42 Jet Tempur Rafale produksi Prancis menuai apresiasi.

Kebijakan tersebut dianggap menambah daya gentar (detterent) di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam mengawasi wilayah udara RI yang sangat luas dan menghadapi ketegangan di Laut China Selatan (LCS).

"Situasi di Natuna Utara solusinya memang dengan modernisasi senjata, tidak bisa hanya dengan diplomasi saja. Dengan menunjukkan kita punya persenjataan itu, China pasti jadi pikir-pikir untuk berurusan," ujar pengamat militer, Beni Sukadis saat dihubungi di Jakarta, Jumat (11/2/2022).

"Kita jadi semakin disegani. Apalagi, setahu saya, Pak Prabowo pesan ini berikut senjatanya karena selama ini kita tidak punya senjata," imbuh dia.

Beni menilai, kehadiran Rafale di Angkatan Udara (AU) Indonesia sudah cukup untuk mengejar ketertinggalan selama ini. Dari sisi kemampuan mesin, lanjut dia, sama-sama double engine dan punya kemampuan multiroles.

"Artinya, tidak hanya bisa difungsikan sebagai pesawat tempur saja, tapi bisa juga bomber dan memiliki kemampuan jammer dari pesawat lain. Kecanggihan perang elektroniknya sudah lengkap," ujarnya.

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia tertinggal dari Singapura dalam jumlah pesawat tempur. Berdasarkan data Global Fire Power 2021, Singapura memiliki 100 pesawat tempur, sedangkan Indonesia hanya 41 unit.

Beni menambahkan, pertahanan Indonesia bakal semakin menguat seiring adanya rencana Indonesia mengakuisisi dua kapal selam (kasel) Scorpene dari Naval Group, yang juga perusahaan berbasis di Prancis.

Keputusan Indonesia memboyong alutsista asal Prancis juga dianggap tepat dalam menghadapi situasi geopolitik saat ini.

Alasannya, "Negeri Mode" secara teknologi dan strategis merupakan mitra yang tepat dalam upaya pengadaan alutsista Tanah Air.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved