Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Api yang Berasal dari Bebatuan Ini Tak Pernah Padam Meski Diguyur Hujan, Letaknya di Bojonegoro

Destinasi Kayangan Api,lokasinya terletak di kawasan hutan lindung di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro

DOK. Berto Wedhatama/National Geographic Indonesia
Api dari bebatuan 

Akhirnya, dia menggunakan fitur mode malam (night mode) dan street mode yang dianggap bisa mengakomodir konsep low-light photography dan objek bergerak.

“Cukup terbantu dengan adanya dua fitur ini. Kamera realme 9 Pro+ bisa menyesuaikan hasil dengan baik,” ungkap Berto.

DOK. Berto Wedhatama/National Geographic Indonesia
Lanskap Kayangan Api.
Sebagai informasi, realme 9 Pro+ dilengkapi dengan sensor kamera flagship Sony IMX766 dan Optical Image Stabilization (OIS).

Spesifikasi ini membuat proses pengambilan gambar lebih stabil serta hasil jepretan menjadi lebih tajam dan memberi detail. 

Berto pun mengaku cukup kagum dengan performa kamera utama smartphone tersebut. Sebagai fotografer yang terbiasa menggunakan kamera profesional, realme 9 Pro+ dinilai mampu menghasilkan foto yang tajam dan minim noise meski gambar diperbesar.

“realme ini pakai fitur kamera yang biasanya saja sudah lumayan wide. Jadi tampilan objek ketika pakai mode ultra-wide menjadi lebih luas. Begitu juga ketika di-zoom, tampilan di layar dan hasilnya tetap jernih,” paparnya.

Seandainya saat itu tidak berkejaran dengan waktu, kata Berto, ia akan bisa lebih leluasa mengeksplorasi tempat dan angle. Foto yang dihasilkan pun barangkali bisa lebih ciamik karena diambil tidak terburu-buru. Meski begitu, Berto tetap puas dengan karyanya menggunakan realme 9 Pro+.

"Pengalaman menggunakan realme enggak kalah dengan kamera profesional,” imbuh dia.

Bagi para pelancong yang ingin mengabadikan Kayangan Api menggunakan kamera smartphone, Berto punya beberapa tips agar hasil jepretan memuaskan. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenali fitur-fitur pada kamera smartphone.

Selanjutnya, menentukan peruntukan gambar yang akan diambil. Apabila foto akan diunggah sebagai konten media sosial, hindari menggunakan setelan piksel kamera yang tinggi. Lalu, gunakan mode auto agar kecerahan dan fokus kamera secara otomatis menyesuaikan kondisi cahaya serta objek.

“Misalkan menggunakan fitur street di realme 9 Pro+, lebih baik pakai mode auto saja, jangan Pro. Usahakan bawa tripod supaya kamera stabil ketika angin kencang. Terakhir, percaya diri, coba terus sampai dapat hasil yang diinginkan,” pungkas Berto.

Berto Wedhatama merupakan salah satu dari delapan fotografer profesional yang menjelajahi sembilan destinasi wisata alam melalui program Nawa Cahaya: Capture The Unique Lights in Indonesia.

Para fotografer mengabadikan keunikan cahaya dari setiap destinasi menggunakan realme 9 Pro+.

Untuk melihat foto karya delapan fotografer pada ekspedisi ke sembilan destinasi wisata alam tersebut, Anda dapat mengunjungi laman https://bit.ly/realme9lights. Foto-foto itu dapat Anda jadikan sebagai inspirasi dalam menghasilkan karya low-light mobile photography. (**CM/FAT)

Sumber Tribun Medan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved