Rusia Brutal, Serangannya ke Ukraina Hancurkan Bandara, Presiden Ukraina Kesal ke NATO
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan rentetan rudal Rusia menghancurkan bandara sipil di Vinnytsia, di Ukraina tengah pada Minggu (6/3/2022
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Hendri Gusmulyadi
"Satu-satunya cara untuk menerapkan zona larangan terbang adalah dengan mengirim pesawat tempur NATO ke wilayah udara Ukraina, dan kemudian memberlakukan zona larangan terbang itu dengan menembak jatuh pesawat Rusia," kata Stoltenberg setelah pertemuan darurat tersebut.
Menurut dia, jika NATO menerapkan zona larangan terbang, konflik bisa meluas.
"Jika kita melakukan itu, kita akan berakhir dengan sesuatu yang bisa berakhir dengan perang penuh di Eropa, yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," ungkap dia.
Inggris: Rusia Targetkan Area Berpenduduk
Konflik Rusia Ukraina kian memanas.
Hingga kini belum ada tanda-tanda serangan akan berhenti.
Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim Rusia menargetkan area berpenduduk di Ukraina.
Diduga upaya tersebut dilakukan tentara Rusia untuk mematahkan moral Ukraina.
"Skala dan kekuatan perlawanan Ukraina terus mengejutkan Rusia. Rusia telah merespons dengan menargetkan daerah berpenduduk di beberapa lokasi, termasuk Kharkiv, Chernihiv dan Mariupol," demikian informasi dari kementerian itu berdasarkan laporan intelijen yang diberitakan CNN.
"Ini mungkin merupakan upaya untuk mematahkan moral Ukraina," sambungnya.
Rusia sebelumnya telah menggunakan taktik serupa di Chechnya pada 1999 dan Suriah pada 2016.
Mereka menggunakan amunisi berbasis udara dan darat, tambah kementerian itu.
“Jalur pasokan Rusia dilaporkan terus menjadi sasaran, memperlambat laju kemajuan pasukan darat mereka. Ada kemungkinan realistis bahwa Rusia sekarang berusaha menyembunyikan truk bahan bakar sebagai truk pendukung reguler untuk meminimalkan kerugian,” kementerian menyimpulkan.
AS klaim serangan Rusia kian brutal
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pasukan Rusia semakin brutal menyerang di Ukraina, termasuk penduduk sipil.
