Berita Inhil
Sejak Subuh Warga Tembilahan Inhil Antre Minyak Goreng Murah
Sejak subuh Warga Tembilahan Inhil harus antre untuk mendapatkan minyak goreng murah.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Sejak subuh Warga Tembilahan Inhil harus antre untuk mendapatkan minyak goreng (Migor) murah.
Kelangkaan minyak goreng (Migor) sawit yang menyebabkan harga jual menjadi tinggi benar-benar sangat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), khususnya Kota Tembilahan sekitarnya.
Hal ini bisa dibuktikan dengan tingginya antusias masyarakat mendapatkan jatah Migor murah yang telah di sediakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Inhil di Lapangan Gajah Mada Kota Tembilahan, Sabtu, (12/3/22).
Masyarakat rela antri lebih awal dan berjam – jam demi mendapat jatah Migor di tengah kelangkaan yang membuat antrean mengular hingga ke luar pagar lapangan Gajah Mada.
Ratusan warga Kota Tembilahan, Kabupaten Inhil tampak sudah antre sejak pukul 05.00 WIB demi mendapatkan minyak goreng curah yang disediakan dalam pasar murah tersebut.
Setiap KK ditetapkan jatah sebanyak 5 Kg dalam pasar murah yang digelar sesuai protokol kesehatan (prokes) tersebut, meskipun sejumlah masyarakat ada yang meminta untuk bisa dapatkan lebih jatah Migor.
Para kaum ibu – ibu atau emak – emak ini yang mendominasi antrean pun tampak dengan sabar dan tertib menunggu giliran mereka tiba untuk mendapatkan jatah Migor.
Mimi, seorang warga Tembilahan yang ikut dalam antrean mengaku sangat sulit mendapatkan Migor akhir – akhir ini, sehingga pasar murah ini sangat membantu masyarakat.
“Alhamdulilllah sangat membantu kami para ibu – ibu rumah tangga khususnya, bisa dapat minyak goreng dengan harga murah. Minyak goreng saat ini ada tapi harganya mahal, ini membantu warga di tengah sulitnya mendapatkan minyak goreng,” ungkap Mimi.
Mimi pun berharap kegiatan pasar murah ini bisa terus digelar secara berjangka khususnya di Tembilahan selama masyarakat masih kesulitan mencari Migor.
“Semoga kegiatan ini bisa terus ada setiap hari, jadi masyarakat itu tidak bingung lagi untuk bisa mendapatkan minyak goreng seperti yang terjadi pada saat ini, dimana minyak goreng di pasaran dijual sekitar Rp. 18000 hingga mencapai Rp. 24000 per liter, tentu terlalu mahal lantaran jauh dari harga HET,” harapnya.
Pasar murah yang digelar Kadin Inhil ini juga turut mendapatkan dukungan dari Asosiasi Petani Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau, Disperindag Inhil dan Polres Inhil.
Masyarakat yang ingin memperoleh Migor curah ini bisa membawa kartu keluarga (KK) dan kartu vaksinasi untuk mendapatkan jatah Migor yang dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) seharga Rp 14.000 per liter.
Ketua Kadin Inhil, Edy Indra Kesuma menuturkan, Kadin Inhil menyediakan kurang lebih 10 Ton minyak goreng curah untuk masyarakat Inhil dengan harga jual Rp. 14000 per liter.
“Karena kita membelinya harga per liter harganya juga demikian, karena tidak ada unsur bisnis hanya niat untuk membantu masyarakat,” tutur Edy Indra Kusuma
Melihat tingginya minat masyarakat, Ketua Kadin Inhil, Edy sapaan akrabnya berniat ingin menggelar kembali pasar minyak goreng murah ini untuk masyarakat.
“Semoga pasar murah ini bisa membantu masyarakat, karena melihat antrean ini berarti masyarakat butuh. Jika mendapatkan dukungan pihak kepolisian, Pemerintah akan kita gelar kembali kalau tidak halangan minggu depan,” ucap Edy. (Tribunpekanbaru.com/T. Muhammad Fadhli).