Dugaan Keracunan MBG di Inhil
SPPG Kembang Selaku Penyedia Menu MBG di Tembilahan Klaim Sudah Ikuti SOP
SPPG Kembang mengklaim telah mengikuti Standar Operational Prosedur (SOP) dalam menyajikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kembang mengklaim telah mengikuti Standar Operational Prosedur (SOP) dalam menyajikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Proses produksi makanan diawasi secara ketat oleh petugas selama 24 jam dengan jumlah produksi sekitar 2.200 porsi makanan untuk didistribusikan ke sembilan sekolah di Tembilahan sekitarnya.
Meskipun pada kenyataannya puluhan siswa – siswi dari berbagai sekolah di Tembilahan yang menerima penyaluran makanan dari SPPG ini, diduga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi menu makanan yang disajikan di hari kedua pelaksanaan program ini pada Jumat (22/8/2025).
Hingga Minggu (24/8/2025), berdasarkan data yang dihimpun total terdapat 28 orang siswa – siswi yang dilarikan ke rumah sakit diduga setelah mengkonsumsi menu MBG.
Nurmila selaku Penanggung Jawab Dapur SPPG Kembang, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak atas kasus dugaan keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tembilahan.
“Kami belum mengetahui penyebab pastinya dan tidak bisa menyimpulkan sebelum ada hasil pemeriksaan laboratorium,” jelasnya.
Nurmila menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhil untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan ini.
“Kami memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah keluarnya hasil uji laboratorium,” tambahnya.
Sementara itu, jajaran SPPG Kembang bersama pihak Yayasan Kawah Insan Cendikia selaku mitra Badan Gizi Nasional (BGN) telah menjenguk para siswa yang masih dirawat di RSUD Puri Husada dan Rumah Sakitnya 3M, Sabtu (23/8/2025).
Kunjungan yang didampingi pihak Polres Inhil dan Kodim 0314/Inhil ini untuk memastikan kondisi dan meminta maaf langsung kepada murid dan wali murid yang menjadi korban dalam peristiwa ini.
Ketua Yayasan Kawah Insan Cendikia sekaligus Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Muhammad Guntur, menegaskan pihak yayasan bersama SPPG siap bertanggung jawab penuh terhadap biaya perawatan para korban.
“Kami pastikan seluruh biaya perawatan yang terdampak ditanggung sampai sembuh,” tegas Guntur yang ikut turun menemui para korban dugaan keracunan.
Sebelumnya sebanyak 26 siswa – siswi yang dilarikan ke rumah sakit setelah mengkonsumsi menu MBG pada hari kedua pelaksanaan program tersebut, Jumat (22/8/2025) malam.
Sebanyak 24 orang siswa – siswi diantaranya dilarikan ke RSUD Puri Husada dan 2 orang dilarikan ke RS 3M Tembilahan (rawat jalan).
Pasca kejadian itu sebanyak 15 orang siswa – siswi yang menjadi korban menjalani rawat inap dan selebihnya rawat jalan.
Hasil Lab Keluar, Politisi Ini Heran Kasus Murid Keracunan MBG di Inhil, Sabotase? |
![]() |
---|
Hasil Uji Lab, Ada Bakteri Ditemukan di Menu MBG yang Sebabkan Siswa Keracunan di Tembilahan |
![]() |
---|
UPDATE Kondisi Siswa Keracunan MBG di Tembilahan Inhil, 9 Orang Masih Dirawat di RSUD |
![]() |
---|
Keracunan Makan Bergizi di Inhil, Dewan Riau Sebut Bisa Menghantui Orangtua |
![]() |
---|
Dinkes Riau Dampingi Penanganan Kasus Dugaan Keracunan MBG di Inhil Riau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.