Beraninya Pembelot Ini Jelek-jelekan Rezim Vladimir Putin, Padahal Sudah Lama Tak Tinggal di Rusia
pembelot Rusia bernama Alex Konanykhin, malah menjelek-jelekan rezim Vladimir Putin, padahal dirinya sudah tak tinggal di rusia sejak 1992
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Hendri Gusmulyadi
"Dia tidak bisa menurunkan eskalasi. Menurunkan eskalasi berarti mengakui kekalahannya."
"Sementara mengakui kekalahannya adalah kelemahan," tuturnya.
“Itu akan menempatkannya dalam bahaya besar di dalam negeri."
"Jika dia terlihat sebagai pecundang, alih-alih seorang pemimpin yang menentukan yang membuat dunia gemetar, dia cenderung kehilangan kekuasaan.”
Konanykhin pun menggambarkan Putin sebagai orang yang "pengecut".
Dia menambahkan bahwa satu-satunya pilihan lain bagi Putin adalah meningkatkan agresinya.
Tetapi dia tidak bisa lagi memasukkan lebih banyak pasukan di Ukraina karena dia sudah menggunakan hampir seluruh pasukannya.
Konanykhin juga mencatat bahwa tidak akan ada mobilisasi umum di Rusia karena Putin menyangkal bahwa ada perang.
Rusia juga memberikan hukuman hingga 15 tahun penjara jika ada yang berani menyebarkan apa yang terjadi di Ukraina.
Sebab mereka menyebut tentang apa yang terjadi di Ukraina adalah berita "palsu"
“Satu-satunya pilihan Putin adalah mempercepatnya menjadi perang nuklir dengan mulai menggunakan senjata nuklir taktis," tutupnya.
Tapi jika Putin menjadi orang yang pertama yang menggunakan nuklir, maka dia bisa menjadi target negara lainnya.
