Minyak Goreng Langka dan Mahal di Riau
Pedagang Sambut Gembira Dicabutnya HET Minyak Goreng, Berharap Barang Segera Beredar Banyak
Para pedagang menyambut gembira dicabutbya Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebelumnya dibatasi Rp 14 ribu untuk minyak goreng kemasan
Penulis: Alex | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Para pedagang menyambut gembira dicabutbya Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebelumnya dibatasi Rp 14 ribu untuk kemasan dan 11.500 untuk untuk minyak goreng curah.
Satu di antara pedagang Pasar Pagi Arengka Pekanbaru, Afya mengatakan, dirinya memang sudah diinfokan oleh suplier bahwa kedepan minyak goreng akan kembali seperti semula.
Dikatakannya, pihak suplier mengistilahkan bahwa kondisi akan normal kembali.
"Suplier tadi pagi memang menyampaikan bahwa minyak goreng akan normal kembali. Tapi disampaikan baru melalui SMS saja. Semoga saja itu benar, itu harapan saya tadi,”kata Af saat berbincang dengan Tribunpekanbaru.com, Rabu (16/3/2022).
“Dan saat ini saya juga dapat informasi yang sama, berarti benar ini. Kami para pedagang tentunya sangat gembira sekali,"imbuhnya.
Namun demikian, dikatakan Af, bahwa minyak goreng hingga Rabu sore masih langka.
Walau diinformasikan minyak goreng akan normal, namun barangnya belum masuk hingga Rabu sore ke Pasar Pagi Arengka.
Af juga mengakui, ia sama sekali belum mendapatkan informasi tentang hal tersebut dari pemerintah, walau dari pihak Kementerian Perdagangan menyampaikan telah melakukan sosialisasi ke pasar-pasar.
"Dari pihak dinas terkait juga belum. Saya dapat informasi awalnya dari suplier saja tadi pagi, kemudian saat ini," ujarnya.
Tidak hanya di Pasar Pagi Arengka, di Pasar Selasa Panam Pekanbaru para pedagang juga menyambut gembira adanya informasi tentang minyak akan kembali normal tersebut.
"Memang sudah dapat informasinya dari kawan tadi. Tentu saja kami senang, dan berharap agar kindisinya benar-benar normal lagi ke depan,”kata Dede, pedagang di Pasar Panam Pekanbaru.
“Karena tiap hari masalah masyarakat minyak goreng saat ini, kami juga tidak enak sebagai pedagang selalu tidak tersedia apa yang dibutuhkan masyarakat yang terus bertanya minyak goreng setiap hari ke sini,"lanjutnya.
Di Pasar Panam sendiri minyak goreng juga masih cukup sulit ditemukan.
Karena tidak selalu masuk dan jumlahnya selalu terbatas.
Opi, seorang warga Pekanbaru mengatakan, sebelumnya dirinya sangat resah sekali dengan langkanya minyak goreng. Apalagi sudah akan masuk Ramadan, yang tinggal menghitung hari.