Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Rusia Diberi Sanksi Negara Barat, China Tak Tinggal Diam

Komentar Wang meluncur setelah pertemuan tujuh jam antara pejabat tinggi AS dan China di Roma, Italia, dengan Washington

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
AFP
China minta Amerika Serikat tak ikut campur masalah Rusia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pada Selasa (15/3/2022), Kementerian Luar Negeri China menegaskan China tidak ingin terkena dampak sanksi ekonomi Barat terhadap Rusia.

China mengatakan ketika tekanan tumbuh di Beijing untuk menarik dukungan dari Moskow.

Beijing telah menolak untuk mengutuk sekutu dekatnya Rusia atas invasi ke Ukraina.

China dan menyalahkan Amerika Serikat dan "ekspansi ke Timur" NATO untuk memperburuk ketegangan.

"China bukan pihak dalam krisis, apalagi ingin terkena sanksi," kata Menteri Luar Negeri Wang Yi dalam transkip panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares yang terbit pada Selasa (15/3/2022).

China "selalu menentang penggunaan sanksi untuk menyelesaikan masalah, apalagi sanksi sepihak yang tidak memiliki dasar dalam hukum internasional," ungkap Wang, seperti dikutip Channel News Asia.

Komentar Wang meluncur setelah pertemuan tujuh jam antara pejabat tinggi AS dan China di Roma, Italia, dengan Washington menyatakan keprihatinan tentang "penyelarasan" hubungan antara Rusia dan China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Selasa (15/3) menyatakan, Beijing "sangat mendesak AS untuk tidak membahayakan hak dan kepentingan sah China ketika menangani hubungan dengan Rusia".

Ditanya tentang artikel yang menyebutkan Moskow telah meminta bantuan Beijing, Zhao menuduh AS "menyebarkan disinformasi" terhadap China.

"Tujuan kami sangat jelas, untuk mempromosikan de-eskalasi situasi dan mengakhiri konflik," tegasnya.

Dalam pertemuan Roma pada Senin (14/3) dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, diplomat senior China Yang Jiechi menegaskan kembali sikap negaranya bahwa Beijing "berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai", Xinhua melaporkan pada Selasa (15/3).

China meminta semua pihak untuk melakukan "pengekangan maksimum" dan "melindungi warga sipil" dalam krisis Ukraina. Komunitas internasional harus mendukung pembicaraan semacam itu untuk mencapai hasil substantif sesegera mungkin, Yang menambahkan.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved