Pengusaha Jadi Enak, Bisa Tinggikan Harga Minyak Goreng Biar Kantong Warga Jebol, Ada Tanggapan Nih!

Harga minyak goreng kini melonjak tajak dan sangat tinggi dipasaran, stocknya pun berlimpah dan masyarakt dibuat menjerit, ini tanggapan YLKI

dok. Sekretariat Presiden/Kompas.com
Presiden Joko Widodo saat mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi pasar dan toko swalayan di Yogyakarta, Minggu (13/3/2022)..(dok. Sekretariat Presiden) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Setelah minyak goreng langka, kemudian kini subsidinya suda dicabut, masalah belum selesai.

Ya, karena minyak goreng harganya jauh meningkat di banding sebelumnya, sampai naik dua kali lipat, khususnya minyak goreng kemasan.

Terjadinya lonjakan harga minyak goreng kemasan, disebabkan pemerintah menyerahkan penetapan harga di pasaran.

Hal ini, justru dijadikan sebagai kesempatan bagi retail atau penjual serta pengusaha untuk menjual minyak goreng dengan harga yang lebih tinggi.

Di pasaran pengusaha mencari untung besar karena saat ini kebutuhan minyak goreng di masyarakat sangat tinggi.

Mau tak mau masyarakat dipaksa membeli harga minyak goreng mahal karena kebutuhan. Dan disini, koperasi hingga perusahaan hingga ditingkat penjual menjadi enak, sedangkan masyarakat memekik.

Sebagaimana yang kita tahu, beberapa bulan terakhir masyarakat kesulitan mendapatkan harga minyak goreng, kini kembali bisa mendapatkannya dengan mudah.

Namun minyak goreng yang mulai melimpah itu juga telah berganti harga.

Bila pada saat kesulitan mencari minyak goreng harganya cukup murah yaitu Rp 14.000 per liter, kini harga baru dibanderol melonjak hampir dua kali lipat.

Hal ini sesuai dengan keputusan pemerintah yang mencabut aturan mengenai harga minyak goreng murah.

Sebagai contohnya, pasokan minyak goreng dari distributor pada saat ini mulai kembali lancar ke ritel Indomaret di berbagai daerah.

Microeconomics Executive Director PT Indomarco Prismatama, Feki Oktavianus mengatakan, saat ini sudah mulai dipasok minyak goreng, tetapi masih belum merata dan diharapkan ke depan pemasok bisa suplai lebih lancar.

"Yang belum merata itu khususnya luar Jawa tapi ada yang dalam proses pengiriman," ujar Feki saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).

Sebelumnya, minyak goreng di ritel tersedia sangat terbatas dan akhirnya menjadi langka karena tidak adanya pasokan dari distributor komoditas pangan tersebut.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut kebutuhan minyak goreng untuk ritel seluruh Indonesia sebanyak 20 juta liter per bulan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved