Perang Rusia vs Ukraina
Diajak Biden Ketemu, China: Silahkan AS & NATO Bicara dengan Rusia, Tapi soal Sanksi Kami Tak Setuju
China tegas dan berdaulat. Mereka minta AS dan NATO bicara dengan Rusia terkiat perang dengan Ukraina. Namun soal sanksi mereka tak setuju
“Kami tidak akan dapat menghapus ranjau dari semua wilayah itu, jadi saya meminta mitra dan rekan internasional kami dari Uni Eropa dan AS untuk mempersiapkan kelompok ahli untuk menjinakkan ranjau di area pertempuran dan fasilitas yang berada di bawah pengeboman,” kata Monastyrsky.
Baca juga: Gempur Target Militer Ukraina, Rudal Canggih Hipersonik Rusia Hantam Gudang Senjata Bawah Tanah
Baca juga: Konvoi Kematian Rusia, 144 Ribu Tentara Tewas Dibawa Pakai Bus
Dia mencatat bahwa peralatan ranjau milik kementeriannya tertinggal di Mariupol, sebuah kota pelabuhan terkepung berpenduduk 430.000 orang yang telah menjadi sasaran penembakan tanpa henti selama sebagian besar perang.
“Kami kehilangan 200 peralatan di sana,” kata Monastyrsky.
Dia menyampaikan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Kementerian Dalam Negeri Ukraina adalah memerangi kebakaran yang disebabkan oleh penembakan dan serangan udara Rusia yang tiada henti.
“Layanan Darurat Ukraina yang diawasi Kementerian Dalam Negeri, menghadapi kekurangan personel dan peralatan,” katanya.
Seorang petugas pemadam kebakaran dilaporkan telah tewas pada Kamis (16/3/2022, selama serangan Rusia di Kota Kharkiv, saat bekerja untuk memadamkan api di pasar yang disebabkan oleh serangan sebelumnya.
Monastyrsky menambahkan bahwa fasilitas layanan darurat di Kharkiv dan Mariupol hancur total dalam serangan Rusia.
Dia menekankan bahwa responden darurat Ukraina sangat membutuhkan kendaraan yang lebih khusus dan peralatan pelindung.
"Beberapa hari mendatang akan memperburuk bencana kemanusiaan di daerah-daerah kritis," katanya.
“Saya harus mengatakan bahwa korban di kalangan warga sipil melebihi kerugian militer kami beberapa kali,” ungkap dia.
Baca juga: Joe Biden Ancam Presiden China, Dituding Beri Pasokan Senjata ke Rusia
Baca juga: Presiden Ukraina kepada Rusia : Hentikan Perang atau Rusia akan Kehilangan Generasi
Monastyrsky menyampaikan Kementerian Dalam Negeri Ukraina sibuk mencoba melawan kelompok penyabot Rusia (menyamar jadi warga Ukraina) yang membanjiri Ukraina untuk menargetkan jembatan, jaringan pipa gas, dan fasilitas infrastruktur lainnya.
Dia menambahkan bahwa lusinan kelompok semacam itu telah beroperasi di Ukraina.
“Kami menyadari bahwa sabotase adalah alat utama dalam perang,” katanya.
Dia menambahkan bahwa pasukan Ukraina telah berhasil menemukan penyabot Rusia dengan melacak ponsel Rusia mereka.
“Kami segera bereaksi dengan mencari lokasi di mana ponsel ini terdeteksi dan bertindak melawan kelompok-kelompok itu,” ungkap dia.