Migor Tetap Langka Harga Menggila
Harga Jual Beragam Mulai Rp 24 Ribu Per Liter,Sempat Hilang, Minyak Goreng Muncul Lagi di Bengkalis
Harga jual minyak goreng kemasan di Bengkalis berkisar Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per liternya untuk kemasan sederhana
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Harga jual minyak goreng beragam di Kabupaten Bengkalis Riau pascaharga eceran tertinggi (HET) dicabut, paling rendah Rp 24 ribu per liter.
Setelah pemerintah pusat mengembalikan harga minyak goreng kembali ke harga pasar, sejumlah kedai dan toko modern di Bengkalis mulai kembali memiliki banyak stok minyak goreng.
Bahkan sejumlah tokoh modern di Bengkalis sudah terlihat memajang banyak stok minyak goreng berbagai merek.
Seperti di toko modern di jalan Kelapapati Darat Bengkalis. Swalayan ini beberapa pekan lalu sempat kekosongan stoknya, Namun hari ini pajangan rak minyak goreng kemasan terlihat penuh.
Puluhan kotak minyak goreng kemasan dua liter di pajang di depan pintu masuk swalayan tersebut.
Harga jual yang terpajang juga beragam, tergantung merek dari minyak gorengnya.
Harga jual berkisar Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per liternya untuk kemasan minyak goreng sederhana.
Karyawan swalayan tersebut mengungkapkan stok ini baru masuk beberapa hari lalu tidak lama setelah harga minyak goreng kemasan mulai naik.
"Jelang akhir pekan kemarin masuknya sehari setelah harga naik," ungkap salah satu kasir.
Kemasan yang tersedia juga beragam, mulai dari kemasan satu liter hingga lima liter ada. Berbeda dari sebelumnya yang tersedia hanya kemasan dua liter saja.
Kondisi ini diakui Yuni salah satu ibu rumah tanggal di Kelapapati Darat Bengkalis.
Menurut dia, kemarin saat harga murah sekitar Rp 14.000 dirinya sedikit kesulitan mendapatkan minyak goreng.
"Kadang keliling beberapa toko dulu, sampai ke pasar juga kami cari kosong. Hanya toko-toko tertentu saja yang tersedia," terangnya.
Bahkan Yuni terpaksa harus membeli banyak untuk stok untuk mengantisipasi kelangkaan kemarin.
"Kalau semalam kami cari ga perlu keliling lagi, yang dekat di sini toko swalayan udah ada," terangnya.
Hanya saja harganya jauh lebih mahal dari sebelumnya. Kalau dulu harga Rp 28.000 sudah dapat dua liter minyak goreng sekarang satu liter saja.
"Kemarin beli yang dua liter Rp 48.000 lebih mahal, selisih sekitar sepuluh ribu per liternya sebelum harga naik," terang Yuni.
Meskipun lebih mahal, Yuni tidak begitu mempermasalahkan. Karena tidak sulit untuk mendapatkannya.
"Kalau murah susah di dapat sama aja. Biarlah mahal dikit tapi tidak langka lagi, kami pun mudah untuk mendapatkannya," tambahnya lagi.
Sementara itu sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Bengkalis Zulpan memastikan minyak goreng di wilayah Bengkalis tidak terjadi kelangkaan.
Bahkan ketersediaan stok minyak goreng Bengkalis mencukupi hingga Ramadan mendatang.
Hal ini sesuai dengan hasil rapat yang dilakukan Disdagperin Bengkalis bersama distributor beberapa hari lalu.
Hanya saja beberapa pekan terakhir muncul isu di masyarakat Bengkalis terjadi kelangkaan minyak goreng.
Kondisi ini membuat masyarakat Bengkalis menjadi panik buying dan melakukan pembelian dengan jumlah banyak di kedai dan toko-toko.
Isu ini berkembang sampai ke pelosok desa-desa di Bengkalis.
"Isu ini dihembuskan oleh oknum oknum tertentu membuat masyarakat menjadi panic buying. Sehingga masyarakat membeli minyak goreng dalam jumlah banyak dengan skema bermacam- macam," terang Zulpan.
Satu di antaranya skema pembelian dilakukan masyarakat dengan membeli di berbagai toko dan kedai di Bengkalis.
Polanya dengan beberapa orang datang ke toko dan kedai membeli sesuai batasan yang ditetapkan, kemudian pindah ke kedai atau toko lainnya.
Hal inilah yang membuat terjadinya kehabisan stok di kedai atau toko eceran.
Untuk itu pihaknya berharap masyarakat tidak perlu lagi panik, karena Disdagperin memastikan minyak goreng masih tersedia.
Terkait harga memang kemarin Menteri Perdagangan sudah mengeluarkan edaran terbaru terkait minyak goreng.
Isi dari edaran terbaru ini terkait harga minyak goreng khusus untuk kemasan sederhana dan prenium tidak diberlakukan lagi harga eceran terendah (HET).
" Khusus untuk kemasan sederhana dan prenium harga minyak goreng menyesuaikan kembali dengan harga pasar. Sementara minyak goreng curah tetap di harga sesuai subsidi pemerintah," ujarnya.
( Tribunpekanbaru.com / Muhammad Natsir )