Perang Rusia vs Ukraina
Vladimir Putin Ngamuk, Ukraina di Ambang Kehancuran
Vladimir Putin mengatakan, sebentar lagi Ukraina akan jatuh di bawah invasi Rusia. Ia memerintahkan untuk merudal seluruh bagian Ukraina
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dengan yakin mengatakan bahwa invasi militer Rusia ke Ukraina dalam hitungan hari akan tuntas.
Ia mengatakan, semua rencananya di Ukraina berjalan dengan baik.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin di hadapan ribuan warga Rusia yang berkumpul di Stadion World Cup, Moskow pada Jumat (18/3/2022).
Berbicara pada rapat umum di depan stadion sepak bola yang penuh sesak itu,
Vladimir Putin berjanji kepada puluhan ribu orang yang mengibarkan bendera Rusia bahwa semua tujuan Kremlin akan tercapai.
"Kami tahu apa yang perlu kami lakukan, bagaimana melakukannya dan berapa biayanya. Dan kita benar-benar akan mencapai semua rencana itu," kata Vladimir Putin dalam rapat umum di Stadion Luzhniki Moskow.
Dia mengatakan, tentara yang bertempur dalam apa yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina telah menggambarkan persatuan Rusia.
“Bantuan bahu membahu, saling membantu, saling mendukung dan bila diperlukan saling melindungi dari peluru dengan tubuh seperti saudara. Kebersamaan seperti ini sudah lama tidak kita miliki,” ujarnya.
Putin mengatakan operasi di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan negara itu untuk mengancam Rusia dan Rusia harus bertahan melawan "genosida" orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.
Ukraina mengatakan sedang berjuang untuk keberadaannya dan bahwa klaim genosida Vladimir Putin adalah omong kosong.
Barat mengatakan klaim mereka ingin merobek Rusia adalah fiksi.
Sebelum Putin berbicara, lagu kebangsaan Rusia yang menggetarkan, dengan kata-kata "Rusia adalah negara suci kita" menggema di tribun stadion yang digunakan dalam Piala Dunia Sepak Bola 2018
Bersama dengan lagu-lagu pop yang lebih modern seperti "Made in the U.S.S.R."
Tembakan Rudal Hipersonik
Seiring dengan pidato Vladimir Putin itu,
Rusia menembakkan rudal hipersonik Kinzhal terbarunya untuk kali pertama ke Ukraina pada Jumat (18/3/2022).
Rudal Kinzhal tersebut digunakan untuk menghancurkan tempat penyimpanan senjata di Ukraina barat, kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari AFP.
Rusia belum pernah mengakui menggunakan senjata presisi tinggi dalam pertempuran.
Kantor berita negara RIA Novosti mengatakan, itu adalah penggunaan pertama senjata hipersonik Kinzhal selama konflik di Ukraina Barat.
“Sistem rudal Kinzhal dengan rudal aeroballistik hipersonik menghancurkan gudang bawah tanah besar yang berisi rudal dan amunisi penerbangan di desa Deliatyn di wilayah Ivano-Frankivsk”, kata Kemenhan Rusia pada Sabtu (19/3/2022).
Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia menolak berkomentar ketika dihubungi oleh AFP.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut rudal Kinzhal (bahasa Indonesia: Belati) sebagai senjata ideal yang terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara dan dapat lolos dari sistem pertahanan udara.
Rudal Kinzhal adalah salah satu dari serangkaian senjata baru yang diungkapkan Putin dalam pidato kenegaraannya pada tahun 2018.
Deliatyn adalah desa di kaki pegunungan Carpathian yang indah, terletak di luar kota Ivano-Frankivsk.
Wilayah Ivano-Frankivsk berbagi perbatasan sepanjang 50 kilometer dengan Romania yang merupakan anggota NATO.
( Tribunpekanbaru.com / Ilham Yafiz )