Berita Pekanbaru

Minyak Goreng Tetap Langka, Pedagang di Pekanbaru Bingung Jawab Pertanyaan Masyarakat

Di sebagian wilayah Pekanbaru hingga kini minyak goreng masih menjadi barang langka.

Penulis: Alex | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM/DONNY KUSUMA PUTRA
Di sebagian wilayah Pekanbaru hingga kini minyak goreng masih menjadi barang langka. FOTO ILUSTRASI: Minyak goreng langka di toko ritel 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Di sebagian wilayah Pekanbaru hingga kini minyak goreng masih menjadi barang langka.

Walaupun sejumlah daerah minyak goreng sudah mulai membanjiri pasar sejak ditetapkannya Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah.

Tidak hanya di retail waralaba, dipasar tradisional, hingga ke tempat-tempat penjualan sembako minyak goreng masih sangat jarang ditemui, baik yang kemasan mau pun minyak goreng curah.

Di Pasar Pagi Arengka misalnya, sampai Senin (21/3/2022) sore, para pedagang masih belum mendapatkan minyak goreng untuk dijual, dan kondisi tersebut sudah terjadi berhari-hari sebelumnya bahkan sebelum pemerintah menetapkan HET.

"Lumayan juga lah kami nggak jualan minyak goreng, yang kemasan juga yang curah. Masyarakat bertanya terus, kami yang bingung jadinya. Kami bahkan sudah sebelum HET nggak masuk minyak, sampai saat ini," kata Af salah seorang pedagang Pasar Pagi Arengka Pekanbaru kepada Tribun.

Di sejumlah retail waralaba yang dipantau hingga Senin sore juga belum tampak ada minyak goreng yang dijual, sementara, dibeberapa tempat sudah dibuat list harga yang tertera di masing-masing rak, namun minyaknya belum ada.

Pun demikian di sejumlah tempat sembako, cukup jarang ditemukan minyak goreng. Kalau pun ada, harganya cukup tinggi, yakni rata-rata di atas Rp 48.000 untuk minyak goreng kemasan 2 liter.

Rumah Pangan Kita (RPK) Al Fath yang berlokasi di Jalan Cipta Karya Pekanbaru misalnya, yang merupakan salah satu pusat penjualan sembako di kawasan Panam Pekanbaru, di sana hanya tersedia minyak goreng kemasan, sedangkan yang curah sudah lama tidak masuk.

Owner RPK Al Fath, Auda izzuddin Nidal mengatakan, ada yang harus dipenuhi pihaknya untuk bisa mendapatkan minyak curah untuk bisa dijual, di antaranya adalah pemasangan spanduk yang berisikan tentang penyediaan minyak goreng curah, dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp 14 ribu per liter HET-nya, kemudian mencantumkan nomor NPWP.

"Mudah-mudahan dalam dua hari ini minyak goreng curah sudah ada kembali," tuturnya. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved