Berita Pekanbaru
Sudah Ikhlas, Keluarga Dua Bocah Tenggelam di Bekas Galian C Pekanbaru Tolak Lakukan Otopsi
Dua bocah yang tengggelam di Pekanbaru, Marta Meirlina Daeli (11) dan Jefrianus Daeli (8) dikenal sebagai anak ramah dan rajin membantu keluarga
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Yulia Laia terus mengusap dua peti jenazah berwarna putih yang terbujur disamping kirinya duduk siang itu, di ruangan kecil berdinding papan tipis, beratap seng yang tidak tinggi, sehingga panasnya terasa menyengat ke ubun-ubun.
Sesekali ia menyeka air mata yang terus mengalir dari mata yang sudah bengkak karena sudah dari Senin (8/9/2025) lalu, ia tumpahkan, sejak hilangnya dua buah hatinya Marta Meirlina Daeli (11) dan Jefrianus Daeli (8), hingga keduanya ditemukan meninggal mengapung, Selasa (9/9/2025) pagi, setelah diketahui tenggelam di sebuah lobang bekas galian pembuatan bata.
Seorang ibu berjilbab coklat yang datang melayat ke kediamannya terus menggenggam telapak tangannya sembari membisikkan kata-kata penyemangat dan sabar atas musibah yang menimpanya.
Meskipun dari wajah Yulia Laia masih terlihat duka dan kesedihan yang luar biasa, namun terlihat mencoba untuk mengikhlaskan semua musibah yang menimpa keluarganya.
"Sudah saatnya, sudah waktunya, tidak ada yang bisa menolak tuhan itu,"ujar Yulia lirih sambil mengusap peti jenazah di bagian salipnya.
Yulia Laia dan suami tinggal di rumah bedengan (tempat karyawan pembuatan bata) dengan ukuran kecil, dengan kamar satu, tempat mereka berlindung sebagai pekerja di tempat pencetakan batu bata merah di daerah tersebut.
Secara bergantian di rumah kecil miliknya ini, pelayat terus berdatangan mengucapkan duka di Jalan Badak Ujung Kelurahan Tuah Negeri Kecamatan Tenayanraya Pekanbaru siang Rabu (10/9/2025), sambil menunggu datangnya pendoa jelang prosesi pemakaman.
Sehingga sebagian harus mengantri dan duduk di luar rumah, karena tidak bisa sekaligus masuk akibat kecilnya ruangan rumah itu.
"Sudah itu jalannya,"ujar Yulia Laia.
Baca juga: Jasad Kakak Pertama Muncul Disusul Adik, Kronologi Penemuan 2 Bocah di Bekas Galian C di Pekanbaru
Marta Meirlina Daeli (11) dan Jefrianus Daeli (8) dikenal sebagai anak yang baik, ramah dan rajin membantu keluarga selama ini, bahkan setiap sore, biasanya keduanya membantu mencuci piring, membersihkan rumah dan bahkan membantu pekerjaan orangtuanya untuk pembuatan bata merah.
"Baik ramah dan jujur, suka membantu orangtuanya di rumah,"ujar Yulia.
Setelah ditemukan mayatnya Selasa (9/9/2025), jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk menjalani proses forensik, namun saat akan dilakukan outopsi keluarga menolak, pasalnya dari hasil forensik yang dilakukan tidak ditemukan luka baru pada tubuh keduanya.
Herman Daeli paman korban mengatakan, pihak keluarga yakin jalan hidup keduanya sudah digariskan meninggal seperti itu, sehingga tidak mau dilakukan outopsi lagi, mereka juga yakin murni meninggalnya karena tenggelam di lobang tersebut.
"Kami tidak mau dilakukan outopsi lagi, kami sudah ikhlas, ini jalan hidup dari anak-anak kami ini," ujar Herman yang sibuk menyambut para pelayat dan pastor di rumah duka itu.
Baca juga: 2 Bocah Kakak Adik Tewas di Kolam Bekas Galian C, Pemilik Bedeng Batu Bata di Pekanbaru Tersangka
DPRD Pekanbaru Dukung Satpol PP Tertibkan PKL di Sepanjang Jalan Protokol |
![]() |
---|
Galian C Ilegal di Pekanbaru Makan Korban, Polisi Gandeng Seluruh Pihak untuk Penertiban |
![]() |
---|
Jasad Kakak Pertama Muncul Disusul Adik, Kronologi Penemuan 2 Bocah di Bekas Galian C di Pekanbaru |
![]() |
---|
Breaking News: Dua Bocah Kakak Beradik Tewas Tenggelam di Lubang Bekas Galian C di Pekanbaru |
![]() |
---|
Berpotensi Tularkan Rabies, Wako Pekanbaru Terbitkan SE Larang Praktik Penjagalan Anjing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.