Ular Piton 7 Meter Sambar Kaki Petani Siak, Nyaris Dimangsa Jadi Trauma,Ditangkap Pakai Umpan Anjing

“Karena ularnya sangat besat jadi tontonan warga. Kami tidak mau mengambil risiko lalu kami ikat mulutnya sehingga aman dipegang-pegang warga,” kata dia.

Dalam waktu singkat video kepot menangkap ular itu menyebar ke mana-mana. Bahkan sempat ada anak-anak SD yang ikut memegang ular itu.

“Kami tidak mau membunuhnya tapi kami juga tidak tahu harus dibawa kemana. Kebun binatang juga tidak ada di sini, kalau dipelihara mau kami kasih makan pakai apa,” kata Kepot lagi.

Akhirnya ular itu dijual kepada pembeli yang ada di Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis.

Kepot dan warga sekitar memasukkan ular itu ke dalam mobil pick up.

“Saat itu ularnya sempat melawan, membuat kami cukup kewalahan juga. Bahkan ada warga yang lari melihat ularnya ngamuk di mobil pick up,” ulas dia.

Menurut Kepot, ular itu dijual murah yakni Rp 400 ribu. Uang itu hanya untuk melepas penat warga yang ikut menangkap.

“Karena kalau kami pelihara pasti biayanya besar, kami tentu tidak sanggup,” kata dia.

Kepot menuturkan, di Kampung Lalang, Kecamatan Sungai Apit itu sering ditemukan ular sanca.

Kemunculan ular tersebut telah mengancam kehidupan manusia sebab makanannya di hutan sudah tidak ada lagi.

“Dulu di kampung kami banyak orang kebun memelihara anjing. Saat ini anjing -anjing itu tidak sedikit lagi karena telah dimangsa ular,” ujarnya.

“Ketika makanannya tidak tersedia di hutan makanya ular masuk ke kampung dan mengancam kami. Makanya kami harus menangkap bila ada warga melihat ular besar masuk,” sambung dia.

( Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra )